Abstract
Banyak model atau framework yang telah diajukan dan diteliti dalam rangka mengevaluasi kesuksesan penerapan suatu system, apakah itu system informasi atau system-sistem lainnya. Kesuksesan dalam hal ini bisa diterjemahkan dan diukur dengan berbagai variable. Sebagai contoh, Technological Acceptance Model (TAM) menerjemahkan kesuksesan dalam ukuran penerimaan (acceptance) terhadap suatu system. Framework lainnya menerjemahkan kesuksesan dalam variable kepuasan pelanggan, uses of the system, repurchase, loyalitas, net benefit to the organization, dll. Beberapa prinsip dasar dari berbagai model ini adalah: (1) model dirancang untuk menjawab factor-faktor yang menentukan implementasi dari suatu system secara empiris sehingga dengan demikian dapat dirancang strategi atau kebijakan melalui factor-faktor yang ternyata signifikan sebagai instrument kebijakan. (2) Pada umumnya model ini adalah static dalam pengertian bahwa medel hanya menggambarkan system pada suatu waktu atau periode tertentu; tidak dapat menggambarkan perubahan variable-variabel over time (secara dinamis) dan juga tidak bisa menangkap dampak delay. (3) Pemodelan pada umumnya adalah model statistik dengan beberapa persamaan regressi yang menggambarkan hubungan-hubungan antara variable (struktur dari modelnya) yang diestimasi secara simultan. Disamping itu variable-variabelnya pada umumnya diukur berdasarkan persepsi dari responden atau objek penelitian; dan pada umumnya variablevariable tersebut non-observable (latent) sehingga harus diformulasikan indicators atau operational variables untuk menangkap charakteristik dari variable latent tersebut.
Keywords
System Dynamics Simulation, modeling, non-observable variable, comparative static