Abstract
Kunci utama agar produk industri Indonesia dapat memenangkan persaingan di pasar global yaitu daya saing produk industri yang tinggi. Daya saing produk diantaranya adalah pada kemampuan dalam kualitas Desain, kualitas produksi, serta kualitas sumberdaya manusia. Beberapa faktor menurunnya daya saing produk Industri di Indonesia antara lain: 1) Ketiadaan dan kurangnya keterampilan dan pengetahuan akan bidang desain; 2) ketiadaan informasi akses ke pasar Internasional. Kualitas desain yang baik Industri dapat dilakukan melalui proses Research and development dan kesiapan sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif. kompetensi desain yang dapat menciptakan market tren, berperan besar dalam menentukan posisi industry Indonesia dapat meraih keuntungan di era ekonomi kreatif. Berdasarkan data ekspor Indonesia, negara tujuan ekspor furnitur indonesia yang berada di posisi pertama adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor 37% atau sebesar USD 675,76 juta dari total ekspor ke dunia sebesar USD 1,6 miliar. Produk furnitur Indonesia memang menjadi favorit pembeli dari negara ini karena desain-desain Indonesia masih menjadi favorit mereka, pemilihan warna produk juga cocok dengan kriteria mereka dan juga harga yang masih kompetitif (Kemenperin, 2016d). Negara tujuan kedua adalah Jepang sebesar 10% USD 189,966 juta, diikuti oleh Inggris sebesar 5%, Belanda, Jerman, Perancis dan Australia masing-masing sebesar 4%, sedangkan Belgia dan Korea Selatan sebesar 3% dan RRT 2% dan 24% merupakan nilai ekspor Indonesia untuk 197 negara lainnya. (http://bppp.kemendag.go.id/BRIK Furniture). Sedangkan data potensi ekspor Industri Jepara sepanjang tahun 2018, nilai ekspor kerajinan mebel dan ukiran Jepara tercatat lebih dari US$ 190 juta. Angka ini menyumbang 34,87 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Page 3 of 22 Kabupaten Jepara: https://www.murianews.com/2019/10/22/175178/industri-mebeljepara-catat-ekspor-190-juta-us-dolar.html. sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif , sub sektor fashion dan kriya yang menunjukan potensi yang signifikan potensial dikembangkan dalam ekonomi kreatif di Indonesia.