Umbi-umbian sebagai sumber karbohidrat dan salah satu biodiversitas Indonesia, khususnya umbi talas perlu dioptimalkan pemanfaatannya yaitu dengan meningkatkan pati resisten tepung lambat cerna hasil modifikasi sebagai sumber karbohidrat dalam diet. Mikrobiome dipengaruhi oleh diet, dan dapat mengatur mekanisme molekuler mengendalikan kondisi sindroma metabolik melalui penundaan pengiriman glukosa sebagai sumber energi dalam sistem metabolisme tubuh, dengan peranan mikrobiota saluran cerna, SCFA produk metabolitnya, hubungan gut brain axis terhadap hormon satiety dan respon inflamasi. Roti berbahan dasar talas lambat cerna, ekstrak antioksidan kulit manggis, dan gula D-Psicose sebagai pangan fungsional, memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan Indonesia, menekan ketergantungan nasi, dan impor gandum, gula, menunjang diversifikasi pangan, mendukung kesehatan masyarakat Indonesia khususnya mencegah penyakit kronis, diantaranya diabetes, kelebihan berat badan dan obesitas, yang berdampak positif terhadap kualitas hidup dan produktivitas. Tahun pertama akan dilaksanakan produksi tepung talas lambat cerna, ekstraksi pigmen berantioksidan dari kulit manggis, dan produksi enzim serta pembuatan gula D-Psicose. Selain itu juga dilakukan formulasi produk fungsional roti berbahan dasar talas lambat cerna, ekstrak antioksidan kulit manggis, dan gula D-Psicose. Selain itu juga akan dilakukan uji in vivo dengan hewan percobaan tikus terhadap respon glukosa darah dan respon hormon GLP-1 dan PYY (satiety hormon), serta dilakukan uji daya cerna dinamis yang dikendalikan komputer dan terprediksi TIM-1 dan TIM-2 dalam model in vitro saluran pencernaan di Maastricht University, untuk membuktikan pati sampai ke usus besar dan mempengaruhi komposisi dan aktivitas mikrobiota usus dan profil mikrobiota dengan Next Generation Sequence (NGS); dilanjutkan dengan uji pada manusia, yang akan mulai pada triwulan terakhir tahun pertama dan dilanjutkan tahun ke dua penelitian terhadap respon gula darah, hormon PYY dan GLP-1, SCFA, serum LPS dan parameter inflamasi, serta profil mikrobiota dengan NGS agar peran teknologi pangan bagi nutrigenomik jelas mekanismenya dan dihasilkan produk unggulan pangan fungsional yang tervalidasi secara molekuler

talas lambat cerna, gula psicose, pigmen antioksidan, ketahanan pangan dan gizi, pangan fungsional

• Prof. Ir. Ingrid Suryanti Surono, M.Sc., Ph.D.

• Ir. Priyo Waspodo., M.Sc

• Ata Aditya Wardana, S.TP., M.Si., Ph.D