Abstract
Dampak sosial ekonomi dari COVID-19 adalah menimbulkan ancaman besar bagi stabilitas makro yang dicapai oleh Negara. Perekonomian diperkirakan akan mengalami konsekuensi jangka panjang dan parah, membalikkan kritis pencapaian pembangunan di berbagai tingkatan. Hal ini terjadi juga pada sector pertanian khususnya pertanian di kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan guna memberikan pemahaman pentingnya para petani, pelaku usaha dan stakeholders hortikultura menggunakan teknologi digital. Khususnya pada masa pandemic Covid 19 ini, kegiatan bisnis jauh lebih banyak memanfaatkan teknologi digital secara mandiri. Tantangan terbesar bagi petani adalah kemandirian petani dan literasi pengetahuan perkebunan yang masih cukup rendah. Petani kecil terutama di daerah terpencil sering kekurangan akses ke informasi pasar yang tepat waktu dan kemandirian teknologi untuk memajukan bisnisnya. Di sisi lain kebanyakan dari mereka telah memiliki handphone. Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas kemandirian petani melalui pengembangan aplikasi seluler yang dapat mengakomodasi operasional bisnis pertaniannya khususnya hortikultura secara mandiri melalui rancangan prototipe aplikasi untuk menggali potensi petani dalam bisnis hortikultura