Abstract
Belakangan, penelitian seni dan desain telah semakin menarik perhatian akademisi Indonesia dengan maksud menerapkannya. Namun demikian, jelas bahwa ada dasar yang melandasi suatu penelitian dilakukan, yaitu setidaknya beberapa asumsi filosofis yang implisit darinya, seperti pemahaman dasar atas realitas (ontologi), dan cara mengetahuinya secara terjustifikasi (epistemologi). Mengeksplisitkan asumsi filosofis ini secara hati-hati menjadi perlu, sejak akan memberi manfaat praktis dalam menjalankan penelitian seni dan desain. Dalam hal itu, penelitian ini menawarkan pandangan ontologis dan epistemologis Martin Heidegger, pionir fenomenologi, sebagai kerangka filosofis yang dapat mendasari paradigma penelitian seni dan desain, kontras dengan paradigma objektivistik yang terlanjur identik dengan penelitian pada umumnya.
Keywords
penelitian seni dan desain, kerangka filosofis, ontologi, epistemologi, paradigma