Title

Akuntansi Manajemen dalam Standar Internasional II

Abstract
Penelitian Akuntansi Manajemen Internasional 2 berfokus di Negara Brunei Darussalam, Philipine, dan Thailand. Sama halnya dengan penelitian sebelumnya bahwa .kehadiran international standard berdasarkan berbagai kesapakatan seperti komunitas blueprint ASEAN mempermudah kerjasama yang lebih transparent antar Negara yang kemudian dapat menjadi rujukan-rujukan penting dalam bisnis. Berdasarkan rumusan masalah yang dihadirkan yaitu Bagiamanakah peranan standar internasional terkait dengan pekerja, keuangan, dan transaksi bisnis antar perusahaan, maka analisis yang penulis kemukakan berdasarkan atas setiap standar untuk pekerja, keuangan, dan transaksi bisnis antar perusahaan yang difokuskan kepada transfer pricing. Standar international untuk pekerja berdasarkan ASEAN Labour Ministers Work Programs terbagi atas 3 tiga yaitu Ketahanan Politik terkait dengan penguatan hukum melawan perdagangan manusia, Ekonomi terkait dengan mempermudah lalu lintas tenaga kerja melalui kemudahan pengeluaran visa bagi pebisnis dan tenaga kerja terdidik, fasilitas kemudahan penerbitan visa dan izin kerja, dan bekerja ke arah pengakuan international, melengkapi negoisasi atas mengembangkan hal baru, dan menerapkan pengaturan pengenalan bersama, penguatan pengembangan sumber daya manusia dan kapasitasnya diarea pelayanan, pengembangan kompetensi utama dan kualifikasi dengan prioritas pada pelaksanaan pekerjaan, penguatan kapasitas program ketenagakerjaan antara negara anggota. Untuk Sosial Budaya terkait dengan berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia, mempromosikan kerja layak, menguatkan skill kewirausahaan, menyediakan jaminan social dan perlindungan terhadap kemungkinan efek negative globalisasi, melindungi dan meningkatkan hak-hak pekerja migran. Standar international untuk keuangan yaitu IFRS yang merupakan kesepakatan dari negara G20, sehingga kesepakatan ini diaplikasikan secara mendunia termasuk penggunaannya dalam ASEAN. Tujuan dari IFRS ini adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan, menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan IFRS, dan dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. Metode transfer pricing memiliki kesamaan antar Negara ASEAN terkait dengan kesepakatan international OECD
Keywords
ASEAN, IFRS, Keuangan
Source of Fund
Hibah BINUS
Funding Institution
BINUS
Fund
Rp.7.384.615,00
Contract Number
015.A/VR.RTT/IV/2014
Author(s)
  • Kriswanto, S.Kom., M.M., CertDA, RFA

    Kriswanto, S.Kom., M.M., CertDA, RFA

  • Iswandi, S.E., Ak., M.M., BKP, CA, CFE

    Iswandi, S.E., Ak., M.M., BKP, CA, CFE

  • Holly Deviarti, S.E., M.B.A., Ph.D., CertDA

    Holly Deviarti, S.E., M.B.A., Ph.D., CertDA