Abstract
Dalam mengembangkan sebuah usaha, wirausahawan sering menghadapi berbagai masalah pelik. Disamping berbagai tantangan yang umumnya dihadapi, menarik untuk melihat lebih lanjut mengenai bagaimana wirausahawan menangani dilema untuk mengedepankan kesempatan bisnis yang dihadapi jika hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang diembannya. Di satu sisi, para wirausahawan dihadapkan pada tuntutan untuk memastikan bahwa kebutuhan ekonomi usaha kecil dan menengah (UKM) mereka tercapai. Namun, disisi lain mereka juga dituntut untuk mewujudkan nilai-nilai sosial dan lingkungan yang menjadi bagian dari nilai-nilai individu yang dimilikinya. Beberapa penelitian dalam pustaka kewirausahaan melaporkan masalah ini dan menunjukkan bahwa wirausahawan cenderung mementingkan kepentingan bisnis dibandingkan dengan kepentingan sosial dan lingkungannya (Shepherd et al 2012). Namun demikian hanya sedikit penelitian yang menelaah bagaimana peran motivasi pro-sosial (pro-social motivation) dari wirausahawan dalam dinamika moral disengagement. Lebih sedikit lagi penelitian yang menghubungan aspek pro-social, moral disengagement, dan pendidikan etika yang diterima oleh para wirausahawan. Dari banyak penelitian seputar moral disengagement yang ada, telaahan dilakukan seputar faktor-faktor anteseden dari konsep ini. Hasil penelitian pendahuluanyang dilakukan ditahun pertama dimana dilakukan pengujian atas motivasi pro-social dan pengaruhnya terhadap perilaku moral-disengagement yang dimoderasi oleh pendidikan etik secara informal atas perilaku wirasusaha di Jakarta Raya telah menemukan bahwa wirausaha yang memiliki jiwa pro-social dan terpapar dengan pendidikan etik secara informal cenderung menunjukan perilaku moral-disengagement yang lebih tinggi dari wirausaha yang tidak mendapatkan pendikan etik secara informal. Di lain sisi, pelaku wirausaha yang memiliki jiwa pro-bisnis saat mendapatkan pendidikan etik secara informal cenderung menunjukan perilaku moral-disenggament yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak mendapatkan pendidikan etik secara informal. Yang menjadi pertanyaan kemudian, bagaimana dinamika prosesketerhubungan antara motivasi pro-social, pendidikan etikadengan moral disengagement? Penelitian lanjutan dengan metode eksploratif dan kualitatifini bertujuan untuk memahami dinamika peran motivasi pro-social wirausahawanserta factor-faktor penyebab lainnya, seperti pendidikan etika,dalam keputusannya untuk melakukan moral disengagement. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah dalam pustaka kewirausahaan, khususnya seputar topik moral disengagement dan motivasi pro-social dari wirausahawan. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi literatur kewirausahaan dengan cara, pertama: membangun kerangka teori yang menjelaskan dinamika peran motivasi pro-social wirausahawan serta mengungkap faktor-faktor penyebab terjadinya sikapmoral disengagement. Kajian pustaka menunjukkan bahwa hal ini belum banyak dilakukan dan dinilai penting untuk dikaji. Kedua, kajian ini mengisi kekosongan di dalam pustaka kewirausahaan sosial, khususnya seputar topik mission drift.Hasil penelitian ini akan dipublikasikan padaJurnal ilmiah Internasional: International Journal of Entrepreneurship (terindex Scopus).
Keywords
dinamika perilakukewirausahaan, moral disengagement, pro-social motivation, pendidikan etika, kewirausahaan sosial.