Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten terbesar di Jawa Timur setelah Banyuwangi. Kabupaten Malang juga memiliki potensi wisata yang beragam diantaranya wisata pantai hingga wisata alam pegunungan juga beberapa situs sejarah kepurbakalaan peninggalan Kerajaan Singosari. Situs purbakala peninggalan Kerajaan Singosari termasuk dalam obyek wisata unggulan yang ada meliputi Sengkaling, Candi Badut, Puncak Dieng, Candi Singosari, Stupa Sumber Awan, kebun teh, Coban Glotak, Sumber air di Gunung Ronggo dan Wendit. Situs purbakala merupakan asset bagi pemerintah Kabupaten dan masyarakat maka berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur 2010-2029 dalam rencana pola ruang wilayah, kawasan cagar budaya yang diperuntukan sebagai cagar budaya bersejarah yang harus dilestarikan namun pemerintah Kabupaten Malang memiliki problematika dalam pengembangan pariwisata yaitu pengembangan sektor wisata yang belum berpadu sehingga pengembangannya cenderung berjalan ditempat/stagnan, utamanya sarana dan fasilitas pendukung. Maka berangkat dari fenomena tersebut kami meneliti bagaimana agar bagian dari bangunan kepurbakalaan dapat menjadi salah satu ikon yang mudah diingat oleh orang dan bisa menjadi suatu ciri khas dari Kabupaten Malang sehingga kami meneliti pengaplikasian dari bentukan yang terdapat di Candi kidal ke dalam interior signage system dan system graphic untuk wilayah Kabupaten Malang. Dengan pengaplikasian bentuk Candi Kidal ke dalam interior signage system yang nantinya diaplikasikan di Interior bangunan publik Kabupaten Malang serta graphic system yang juga dapat diaplikasikan di beberapa media diharapkan dapat membentuk suatu ciri khas dari Kabupaten Malang serta menjadi media pendukumg branding Kabupaten Malang. Metode penelitian menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan narasi deskriptif dilakukan untuk metode kualitatif.

Kabupaten Malang, Candi Kidal, Interior, Signage System

• Lutfi Tri Atmaji, S.T., M.Sn.

• Ida Bagus Ananta Wijaya, S.T., M.T.