Abstract
Keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd) merupakan tanaman obat yang bermanfaat sebagai obat kanker. Keladi tikus memiliki kandungan kimia diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan glikosida. Penelitian keladi tikus secara in vitro asal Indonesia telah dilakukan, namun sejauh ini informasi tentang keragaman genetik terkait dengan kandungan senyawa bioaktif yang tinggi masih terbatas. Keragaman keladi tikus masih rendah karena perbanyakan melalui vegetatif, sehingga telah dilakukan peningkatan keragaman melalui mutasi fisik secara in vitro untuk mendapatkan keragaman klon baru. Penelitian untuk memperoleh galur mutan unggul keladi tikus telah dilakukan dengan induksi mutasi menggunakan irradiasi sinar gamma. Mutan in vitro yang berasal dari tunas putatif sudah berhasil diiradiasi dengan sinar gamma dan sudah berhasil diaklimatisasi di rumah kaca. Ada beberapa galur yang perlu dilakukan seleksi secara morfologi dan dideteksi secara molekuler dengan Randomly amplified Polymorphic DNA (RAPD). Mutan putatif yang memiliki keragaman yang tinggi akan dianalisis senyawa bioaktif yang dikandung dengan analisis GC-MS. Mutan putatif terseleksi memiliki kandungan bioaktif tinggi perlu dilakukan uji aktivitas toksisitas dan uji kanker. Mutan putatif generasi pertama (MV1) sudah diperoleh 30 galur. Mutan MV1 diregenerasi melalui umbi hingga diperoleh mutan generasi kelima (MV5). Generasi keenam (MV6) perlu dilakukan deteksi molekuler berdasarkan marka molekuler RAPD dan analisis GC-MS Galur-galur mutan terseleksi perlu dilakukan pengujian terhadap aktivitas toksisitas pada artemia salina dan aktivitas anti-kanker secara in vitro. Ekstrak keladi tikus ini telah diteliti memiliki toksisitas terhadap Artemia salina oleh karena itu diduga galur galur mutan terseleksi memiliki toksisitas yang tinggi terhadap Artemia salina dan sel kanker. Ekstraksi senyawa bioaktif keladi tikus akan diujikan ke sel artemia salina dan sel kanker payudara, kolon secara in vitro dengan pengamatan sel hidup menggunakan metode clonogenic dan MTT. Pada tahun 2016 sudah diperoleh galur-galur mutan yang memiliki kandungan senyawa bioaktif antikanker yang tinggi berdasarkan GC-MS. Tujuan tahun 2017 adalah menguji aktivitas toksisitas senyawa bioaktif galur mutan putatif terseleksi keladi tikus terhadap sel kanker secara in vitro dengan luaran yaitu : (1) Diperoleh biomassa tanaman galur mutan terseleksi keladi tikus yang memiliki kandungan senyawa bioaktif tinggi, (2) Diperoleh mutan putatif terseleksi memiliki toksisitas terhadap Artemia salina, (3) Diperoleh informasi aktivitas ekstrak dari tanaman galur mutan terseleksi keladi tikus terhadap penghambatan proliferasi sel kanker payudara dan seviks secara in vitro, (4) Diperoleh Galur mutan terseleksi keladi tikus yang tidak menghambat proliferasi sel normal, (5) Diperoleh hasil screening efektivitas ekstrak galur mutan terseleksi terhadap beberapa kultur sel kanker melalui pengujian clonogenic dan MTT.
Keywords
Keladi tikus, galur mutan, toksisitas, anti-kanker