Abstract
Kualitas udara merupakan salahs atu komponen yang penting dalam kehidupan. Hal ini dikarenakan makhluk hidup dapat bertahan hidup karena udara. Sehingga udara menjadi hal yang penting dalam kesehatan. Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran udara diantaranya transportasi, industri, pembakaran sampah rumah tangga dan asap rokok. Untuk memantau kualitas udara, ada beberapa variabel yang diukur diantaranya PM10, SO2, CO, O3 dan NO2. Variabel-variabel tersebut digunakan sebagai parameter dasar untuk Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Berdasarkan dari angka indeks tersebut akan dikategorikan hasil pemantauan udaranya menjadi kategori kualitas udara baik sampai dengan kualitas udara berbahaya. Dampak dari adanya COVID19 dan diterapkannya program PPKM oleh pemerintah, maka bisa mempengaruhi kualitas udara. Oleh karena itu dilakukan analisis perbedaan kualitas udara sebelum dan saat pandemic. Selanjutnya dilakukan pemetaan kualitas udara untuk mengetahui lokasi-lokasi yang masuk dalam kategori pencemaran udara yang tinggi dan rendah. Analisis pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan metode K-Means dan analisis spasial (GeoAI) dilakukan untuk memetakan lokasi pencemaran udara. Selanjutnya dilakukan prediksi nilai ISPU untuk mengetahui kondisi kualitas udara pada periode waktu berikutnya dengan menggunakan metode Prophet.
Keywords
Polusi Udara, Indeks Standar Pencemaran Udara, K-Means, GeoAI, Prophet