Indonesia, Ibu kota Jakarta pada khususnya merupakan daerah yang sudah dikenal rawan banjir dan sering terjadi terutama pada saat musim hujan. Hal ini tidak hanya dikarenakan gencarnya pembangunan di Jakarta yang tidak di barengi dengan infrastruktur yang baik, namun juga dikarenakan adanya banjir kiriman dari Bogor. Bencana banjir terkadang menuntut penduduk untuk mengungsi karena rumahnya yang terendam. Pemerintah daerah Ibukota Jakarta sudah menentukan titik area pengungsian, namun dilain pihak masih terdapat kendala. Salah satu kendala yang utama adalah adanya kekurangan sumber energi untuk listrik. Kekurangan ini dikarenakan harus diputusnya aliran listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena ditakutkan adanya gangguan dari tingginya air. Terdapat potensi sumber energi alternatif selain PLN, yaitu salah satunya yang paling berpotensi adalah energi matahari. Untuk menggunakan energi alternative ini diperlukan perhitungan kebutuhan jumlah panel pada setiap tempat pengungsian. Kebutuhan data dan informasi geospasial (IG) mengenai kebutuhan listrik dan kapasitas energi surya yang diperlukan serta potensi setiap kawasan untuk mewadahi jumlah panel surya menjadi sangat penting. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi desain dan pengintegrasian data melalui perancangan dan pengimplementasian geodata spasial yang dapat mendukung layanan IG untuk kebencanaan.

data geospasial, penyedia energi, web

• Dr.Eng. Firza Utama Sjarifudin, S.T., M.Eng.

• Vivien Himmayani, S.T., M.T.

• Religiana Hendarti, S.T., M.T., Ph.D

• Ar. Albertus Galih Prawata, S.T., M.Arch.

• Herru Darmadi, S.Kom., M.TI