Penelitian ini bertujuan untuk mengharmonisasikan implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) dalam pencatatan akuntansi perusahaan-perusahaan UKM yang ada di wilayah Jabotabek . Perusahaan UKM sudah menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang sudah dilakukan secara terus menerus dalam operasonal perusahaan sehari-hari. Cara pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan UKM yang sudah menjadi kebiasaan tentu tidak mudah bila serta merta diubah dengan kebiasaan yang lain. Dengan dicanangkannya penerapan SAK ETAP per 1 Januari 2011 pada entitas-entitas yang tanpa akuntabilitas publik yang signifikan maka perusahaan-perusahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) termasuk sasaran dari kewajiban memberlakukan SAK ETAP tersebut. Dengan harmonisasi maka penelitian ini berusaha menyamakan cara mencatat transaksi keuangan antara cara pencatatan yang sudah biasa dilakukan oleh perusahaan UKM dengan cara pencatatan berdasarkan SAK ETAP. Diharapkan kedepannya perusahaan UKM seharusnya meninggalkan cara pencatatan yang lama dan mulai melakukan cara pencatatan yang baru berdasarkan SAK ETAP. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 20 perusahaan UKM yang tersebar di wilayah Jabotabek bahwa sosialisasi implementasi SAK ETAP masih kurang karena ada temuan penting yang mengungkapkan belum ada kesesuaian antara pencatatan akuntansi UKM dengan pencatatan akuntansi sesuai SAK ETAP diketahui mencapai 50% dari semua UKM yang diteliti. Terungkap pula bahwa UKM yang menyusun laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK ETAP mempunyai persentase memperoleh fasilitas kredit dari perbankan lebih besar yaitu 50% dapat kredit dan 40% tidak dapat kredit. Sedangkan UKM yang menyusun laporan keuangan sesuai SAK ETAP memperoleh kredit hanya 10% dan tidak mendapatkan kredit sebesar 0%. Temuan ini mengungkapkan bahwa perbankan masih percaya pada adanya aktiva sebagai jaminan kredit daripada laporan keuangan yang dibuatkan oleh UKM. Untuk meningkatkan kemudahan memperoleh fasilitas kredit maka kontribusi laporan keuangan UKM berdasarkan SAK ETAP harus ditingkatkan. Perbankan memberikan fasilitas kredit bukan hanya berdasarkan pada banyaknya jaminan tetapi juga pada kualitas laporan keuangan UKM tersebut. Untuk mempermudah mencapai hal tersebut maka perlu dirancang software program sederhana sistem pencatatan dan laporan keuangan dengan menggunakan Microsoft Access.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

• Dra. Engelwati Gani, Ak., M.M.

• Dr. Gen Norman Thomas, SE, MM,Ak, CA