Mengubah pertemuan tatap muka menjadi pembelajaran onlinetelahmenjaditantangan selama pandemiCOVID-19 ini. Selama berabadabad, kitatelah terbiasa dengan pembelajaran diruang kelas dibanding pada kelas online. Pembelajaran online berfungsisebagai platformdimana siswa dan fasilitator dapat berdiskusi dan berbagimodel, keyakinan, pengalaman, danmenggunakannya dalamproses penciptaan pengetahuan. Namun, pembelajaran onlinejuga menawarkan konsep tipis sehinggasiswa membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami proses melalui pengalaman. Tantangan terbesar dalampembelajaran onlineadalah penciptaan pengetahuan untuk menghasilkan Tacit knowledge. Tacit knowledge merupakan pendorong proses penciptaan pengetahuan dan sangat penting karenatanpanya, tidak akan adafaseeksternalisasi yang berhasil dan fase lain dalampenciptaan pengetahuan. Interaksiantarasiswa dan fasilitator membantu siswa mengekspos pengetahuan tacitmereka melalui bercerita, diskusi, dan negosiasi. Proses inimenunjukkan pentingnya kolaborasiantarasiswa dan fasilitator di dalampembelajaran online. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengidentifikasi kemudianmenganalisis tantangan yang dihadapi dalampembelajaran online dari perspektif siswa danmemberikan rekomendasi untuk lebih dalammeningkatkan penciptaan pengetahuan dalampembelajaran online. Penelitian inimenggunakan modelSECI untuk mengajukan rekomendasi perbaikan penciptaan pengetahuan dalampembelajaran online yang di dalamnyaterdapatempat tahapan yaitu sosialisasi,eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi. ModelSECI membantumenentukan kerangka kerja praktis untuk pembelajaran kolaboratif online yang dapatmengarah pada mekanisme belajar-mengajar online yang lebih baik serta penciptaan pengetahuan. Penelitian ini menggunakanmetodologi penelitian kualitatif denganmelakukanwawancaratertulis dengan lima puluh empatmahasiswa S1 Universitas Bina Nusantaraselamasatu semesterakademik dengan fasilitator profesiona

Pembelajaran Online, Tacit Knowledge, Model Seci

• Ainun Jariyah, ST., MISM., PSM I