Abstract
Dengan menggunakan metode analisis klaster, ekowisatawan dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok ekowisatawan hard tourist berjumlah 81 dan kelompok dua yaitu ekowisatawan soft tourist berjumlah 21 dengan tipe karakteristik yang berbeda berdasarkan motivasi, sikap,dan perilaku melakukan kegiatan wisata. Dari perhitungan menggunakan metode Travel Cost Method maka diketahui adanya beberapa variabel berpengaruh pada Segment Hard Tourist, adalah: Pengeluaran per bulan, Biaya Konsumsi (makan utama + makanan kecil snack), Biaya Menginap selama di lokasi, Biaya-biaya Lainnya (souvenir, perlengkapan tambahan, dll), Tingkat Sikap dan Minat pada kegiatan Konservasi, dan Kesediaan membiayai pelestarian lingkungan. Sedangkan variable-variabel yang tidak berpengaruh pada Segment Hard Tourist, adalah: Biaya transportasi (dari rumah ke dermaga dan dari dermaga ke pulau). Biaya aktivitas berwisata (banana boat, kano, snorkelling, diving, dokumentasi underwater, dan outbond).. Dilain pihak, diketahui beberapa variabel berpengaruh pada Segment Soft Tourist, adalah: Pengeluaran per bulan, Biaya transportasi (dari rumah ke dermaga dan dari dermaga ke pulau), Biaya Menginap selama di lokasi, Biaya aktivitas berwisata (banana boat, kano, snorkelling, diving, dokumentasi underwater, dan outbond), Biaya-biaya Lainnya (souvenir, perlengkapan tambahan, dll), Kesediaan membiayai pelestarian lingkungan. Sedangkan variable-variabel yang tidak berpengaruh pada Segment Hard Tourist, adalah: Biaya Konsumsi (makan utama + makanan kecil snack), dan Tingkat Sikap dan Minat pada kegiatan Konservasi. Rata-rata biaya perjalanan yang dilakukan oleh setiap wisatawan pendekatan biaya perjalanan wisata adalah sebesar Rp 2,143,852.00 per individu per kunjungan bagi segmen hard tourist, sedangkan kesediaan membayar (willingness to pay) sebesar Rp 1,686,048.00 per individu per kunjungan bagi segmen soft tourist.