Kualitas merupakan hal yang sangat penting untuk barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan. Apabila kualitas yang dimiliki oleh barang tersebut tidak sesuai dengan harapan konsumen, maka hal ini akan berdampak negatif terutama bagi kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus terus menjaga dan meningkatkan kualitas dari barang yang diproduksi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari suatu proses produksi adalah dengan mengurangi jenis dan jumlah cacat dari total produk yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan pengendalian kualitas secara statistik menggunakan metode Statistical Process Control (SPC). Salah satu metode SPC yang dapat digunakan adalah grafik pengendali berdasarkan Principal Component Analysis (PCA). Dengan metode PCA ini akan dihasilkan suatu komponen utama yang dapat mewakili semua variabel asli tanpa kehilangan banyak informasi. PCA digunakan untuk memilih variabel yang dominan, selanjutnya digunakan untuk membuat grafik pengendali guna menentukan titik sampel yang berada di luar batas kendali (out of control). Data yang digunakan adalah data jenis dan jumlah cacat dari total produksi film (plastik) di PT X dengan periode waktu Januari-September 2014. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil inspeksi kualitas film (plastik) yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kualitas produksi. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan analisa faktor yang didasarkan pada PCA, dari keempat variabel jenis cacat diperoleh satu faktor, yang terdiri dari dua variabel jenis cacat, yaitu corrugation dan creasing. Selain itu dengan menggunakan grafik pengendali multivariate EWMA pada faktor 1, yang terdiri dari dua variabel jenis cacat yaitu corrugation dan creasing, menghasilkan kondisi yang terkendali.

grafik pengendali, principal component analysis, statistical process control

• Drs. Iwa Sungkawa, M.S.

• Dr. Anita Rahayu, S.Si., M.Si.