Abstract
Kemajuan dalam dunia pendidikan telah mengubah paradigma pendidikan dari yang tradisional kepada yang lebih modern. Proses pembelajaran yang dahulu berfokus pada pengajar bergeser menjadi berorientasi pada peserta didik. Hal ini menjadi tantangan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut, termasuk mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam menghadapi tantangan belajar dengan mengukur Adversity Quotient (AQ) mereka. AQ merupakan suatu konsep sekaligus instrument untuk mengukur kemampuan dalam menghadapi tantangan. Ada empat dimensi dalan AQ yaitu dimensi Kontrol, Asal-usul dan Pengakuan, Jangkauan dan Daya Tahan. Proses penelitian ini akan menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif. Untuk pengumpulan data akan dilakukan pembagian kuisioner Adversity Response Profile yang telah disesuaikan dan juga menggunakan dokumen berkaitan dengan hasil pembelajaran. Hasilnya dianalisis dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat daya juang mahasiswa dalam menghadapi tantangan belajar dominan berada pada kategori tingkat sedang. Pada taraf ini mahasiswa dapat mengatasi kesulitan belajar dengan baik. Namun kondisi yang semakin berat akan dapat mempengaruhi daya tahan tersebut. Karena itu kemampuan menghadapi situasi sulit masih perlu ditingkatkan lagi. Dengan meninjau dimensi-dimensi dalam Adversity Quotient maka akan lebih mudah untuk menyadari aspek mana yang perlu dibenahi.
Keywords
Adversity Quotient, AQ, Pendidikan, Dimensi, Deskriptif