Abstract
Dengan mengeksplorasi pekerjaan organisasi berbasis komunitas pengungsi Rohingya di Malaysia, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran dari aktivisme dan advokasi hak asasi manusia yang dilakukan pengungsi Rohingya dalam kondisi kerentanan dan ketiadaan perlindungan dari negara. Dalam konteks Malaysia sebagai negara transit dan bukan merupakan negara pihak Konvensi Pengungsi tahun 1951, memperoleh perlindungan dan penghidupan yang layak menjadi mustahil bagi pengungsi yang tinggal di sana. Penelitian ini berupaya menyingkap berbagai fungsi dan jasa yang diupayakan oleh organisasi-organisasi pengungsi Rohingya di Malaysia dan menggambarkan perjuangan yang dihadapi oleh organisasi-organisasi tersebut. Peran organisasi pengungsi dalam membangun solidaritas komunal telah berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan yang bersifat sementara. Namun demikian upaya yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pengungsi tersebut sangat terbatas oleh karena status pengungsi dan kurangnya semangat kolektivitas di antara organisasi-organisasi tersebut. Ketiadaan status sebagai warga negara dan kurangnya semangat kolektivitas ini menghalangi mereka dalam mengoptimalisasikan jasa dan advokasinya.