Abstract
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terbukti bahwa tanaman mampu mengurangi kadar debu diudara dan menjadi area pengendapan yang cukup efektif. Maka pada penelitian ini perlu di buktikan kaitan antara kemampuan tanaman dalam mereduksi partikel halus atau debu dengan posisi tanaman dan arah angin yang bergerak disekitar bangunan. Fokus pada penelitian ini adalah polusi debu yang memang hampir umum terdapat diseluruh area pemukiman manusia walaupun dengan kadar atau tingkatan polutan yang berbeda-beda. Kualitas udara didalam rumah yang berada dipinggir jalan raya akan berbeda dengan kualitas udara didalam rumah yang berada disekitar perkebunan. Kualitas udara di pinggir jalan raya umumnya sudah tercemar oleh berbagai polutan hasil dari pembakaran kendaraan bermotor maupun kegiatan kehidupan perkotaan lainnya. Emisi dari particulate matter (PM) yang berterbangan di udara dan bersumber dari kegiatan manusia dapat menjadi sebuah potensi jalan untuk itu transmisi dari penyakit. Sehingga dibutuhkan sebuah buffer atau penghalang untuk mengurangi kadar maupun jenis debu dan penyakit yang masuk kedalam rumah. Sejauh mana penghalang tersebut mampu mereduksi debu diperlukan pengujian efektivitas dari berbagai vegetatif buffer dengan cara mengukur daya saring tanaman tersebut terhadap partikel debu yang ada disekitarnya. Mengontrol dan mengurangi jumlah PM di udara dapat mengurangi resiko terkait kesehatan penghuni rumah. Umumnya terdapat dua Pilihan untuk menurunkan kuantitas dari partikulat tersebut yaitu: (1) Emision control yaitu mengurangi itu jumlah partikulat dari sumbernya. Hal ini tentu saja memerlukan solusi teknis yang terkait langsung dengan sumber penyebar PM tersebut. Sehingga penanganannya lebih bersifat aktif melalui tindakan, manajemen, dan hal-hal teknis lainnya misalnya terkait dengan alat atau mesin. (2) Deposition control yaitu membuat rekayasa mekanisme yang mencegah dan mengatur penyebaran PM diudara melalui perletakan bangunan, lubang ventilasi dan buffer-buffer yang berorientasi terhadap posisi sumber PM. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan endapan dari PM pada tanah dan tumbuh-tumbuhan(penyangga) dalam area tempat tinggal manusia. Dari kedua pilihan diatas tentu saja hanya pilihan kedua yang terkait dengan dengan kompetensi dan keilmuan Arsitek. Sehingga dalam hal ini perlu dibuat sebuah investigasi efektivitas dari vegetatif buffer sebagai sebagai penyaring dan media endapan PM di udara luar. Disini perlu juga dilakukan eksplorasi kemampuan berbagai vegetasi yang ditanam disekitar rumah.