Abstract
Studi ini merupakan penelitian lanjutan dari pengkajian sebelumnya mengenai pengembangan metode Alih Wahana terhadap pengajaran sejarah seni rupa pada era pandemic Covid-19 (Zahra, et al., 2021). Alih wahana pada dasarnya merupakan metode penyaduran atau pemindahan dari satu bentuk kesenian ke bentuk kesenian lainnya. Alasan metode alih wahana ini dinilai relevan dengan proses pembelajaran sejarah adalah karena alih wahana tidak menghilangkan makna atau arti dari bentuk kesenian sebelumnya, melainkan mempelajari lebih dalam untuk kemudian diplikasikan ke media lain. Namun, pada studi ini penerapan Alih Wahana akan terfokus pada media sosial, sejauh mana metode ini dapat digunakan guna menyebarluaskan ilmu sejarah dan budaya antar kaum muda (Generasi-Z) di era digital. Konten atau bentuk karya seperti apakah yang efektif dalam menerangkan kisah masa lalu pada platform digital agar ilmu sejarah tidak lagi memiliki kesan membosankan dan menarik untuk digali lebih dalam. Dalam proses analisa dan evaluasinya kemudian ditinjau pula dari sisi Desain Komunikasi Visual, bagaimana menciptakan visualisasi yang tepat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Generasi-Z. Keseluruhan data diperoleh dari studi kasus lapangan dengan kiaran 70 mahasiswa/i Desain Komunikasi Visual terlibat di dalamnya. Diharapkan lewat studi ini mahasiswa/i selaku bagian dari Generasi-Z mulai menyadari esensi dari pentingnya belajar sejarah dan dapat menyebarluaskan informasi edukasi tersebut lewat media yang erat dengan keseharian masyarakat kini sebagai bagian dari pelestarian budaya
Keywords
sejarah seni rupa, Generasi Z, Alih Wahana, Media Sosial