Abstract
Tahun 2017, Kementrian Pariwisata menggagas brand untuk destinasi wisata Labuan Bajo yang diberi nama Enchanting Labuan Bajo. Kementrian Pariwisata yang telah berubah menjadi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) bersama stakeholder lainnya seperti Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLF), Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Manggarai Barat, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat terus berjuang untuk membangun branding Enchanting Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium di Indonesia. Jumlah wisatawan ke Labuan bajo terus meningkat namun kemunculan pandemi COVID-19 di penghujung tahun 2019 menjadi pukulan berat bagi seluruh industri pariwisata di dunia termasuk Indonesia. Padahal pemerintah tengah gencar-gencarnya mempromosikan destinasi wisata Labuan Bajo baik ke wisatawan asing maupun domestik. Tahun 2022, setelah 2 tahun berlalu pemerintah berupaya kembali membangkitkan industri pariwisata usai target vaksinasi terpenuhi meskipun masih di tengah kewaspadaan akan varian-varian baru dari virus COVID-19. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sebagai otoritas lokal memiliki tanggung jawab untuk menyejahterakan warganya oleh karena itu perannya sangat dibutuhkan untuk turut serta mendukung kebangkitan pariwisata Labuan Bajo, bekerjasama dengan para stakeholder terkait. Humas Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat saat ini dipegang oleh DISKOMINFO Manggarai Barat yang bertugas menyampaikan informasi kepada publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran Humas Pemerintah dalam meningkatkan branding destinasi wisata Enchanting Labuan Bajo. Metode yang dipakai adalah kualitatif deskripsif dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk membuat rekomendasi strategi guna meningkatkan branding destinasi wisata Enchanting Labuan Bajo