Perrkembangan berbagai media pembelajaran ini seiring dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat. Dinamika teknologi saat ini telah mencapai akselerasi yang luar biasa. Di era digital guru dituntut untuk merencanakan dan menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa sebagai generasi natives. Media berbasis teknologi Virtual Reality merupakan bentuk proses Multimedia Learning yang dapat dipandang sebagai akuisi informasi atau sebagai konstruksi pengetahuan peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana karakteristik dan efektivitas media Virtual Tour Museum sejarah terhadap keterlibatan siswa pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Desain penelitian ini menggunakan ex post facto correlation yaitu dilakukan penyelidikan empiris yang sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan variabel tersebut dan pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang adanya hubungan di antara variabel tersebut dibuat berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi langsung. Penelitian dilakukan di tiga sekolah pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Jakarta Barat. Pemahaman yang lebih mengena ini terjadi karena Virtual Reality memberikan pengalaman kepada pengguna sebagai First Person atau keadaan dimana pengguna seolah-olah berada pada lingkungan aslinya, sehingga menghadirkan persepsi orang pertama. Kondisi inilah yang menjadi kekuatan Virtual Reality sebagai media pembelajaran, karena pengguna akan memiliki pengalaman yang lengkap. Proses belajar harus diorientasikan pada semua aspek individu yang dapat mengembangkan semua bidang pengembangan seperti fisik, emosi, sosial, dan kognitif.

Virtual Reality, Virtual Tour, Keterlibatan, Pembelajaran IPS, Sekolah Dasar

• Jimmy Sapoetra, S.S., M.Pd.

• Freddy Widya Ariesta, S.Pd., M.Pd.