Penelitian ini dimotivasi oleh ramainya kasus penggelapan uang negara yang diduga dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) baru-baru ini. Pengelolaan keuangan negara Indonesia memiliki berbagai bentuk data yang tidak terstruktur, dan heterogen. Berbagai data yang tidak terstruktur dapat berupa text mining yang berasal dari media sosial seperti Twitter, dan Instagram. Sedangkan untuk data yang heterogen, tidak hanya data keuangan, melainkan data non keuangan yang saling terintegrasi seperti data penerima bantuan sosial, data penerima pra kerja, daftar pegawai negeri. Secara konseptual, pengadopsian Big Data Analytics (BDA) dalam proses audit oleh auditor eksternal merupakan metode yang efektif karena BDA dapat mengidentifikasi data yang bersifat anomali. Selain itu BDA juga dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan auditor pada data klien dan dapat memberikan penilaian terkait pengevaluasian bukti audit internal dari sebuah perusahaan. Tujuan penelitian ini menguji phenomena dan faktor faktor yang mempengaruhi auditor BPK untuk mengadopsi BDA yang digunakan dalam proses audit keuangan menggunakan model pendekatan Initial Trust Model, Task Technology Fit, dan Performance Expectation. Luaran utama yang ditargetkan pada Penelitian ini adalah satu artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) yang telah dicapai saat ini adalah TKT-1 dengan target akhir TKT-3, yaitu pembuktian konsep fugsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.

Big_Data_Analytics, Badan_Pemeriksa_Keuangan, Auditor_Pemerintah, Task_Technology_Fit, Initial_Trust_Model

• Rindang Widuri, S.Kom., S.Akun., MM., Ph.D., CertDA