Era pandemic Covid-19 telah merubah banyak hal, termasuk cara manusia berkomunikasi dengan sebuah brand. Diantara penggunaan beberapa media sosial sebagai sarana berkomunikasi, Tik Tok menjadi media sosial yang paling berkembang pesat. Hal ini mengakibatkan berbagai brand berlomba-lomba untuk mempelajari bagaimana manusia berinteraksi platform tersebut. Baik dari segi konsep konten, analisa target audience, hingga evaluasi algoritma yang dapat berdampak pada penjualan produk. Salah satu cara mulai diterapkan oleh beberapa brand yang ingin menyampaikan pesan di TikTok, yakni dengan memberikan gimmick. Pemakaian gimmick pada video dianggap mampu merangkul target audience lebih cepat dan tepat, dibandingkan dengan marketplace ataupun sosial media sejenis yang berjualan dengan cara yang lebih meluas. Dengan penggunaan gimmick yang tepat, ditambah dengan bantuan algoritma yang membuat video tersebut menjadi trending atau yang biasa disebut dengn FYP, maka akan menaikkan penjualan sebuah brand. Tentunya menyampaikan sebuah gimmick pada video dengan durasi yang pendek tentu tidaklah mudah. Perlu strategi mendalam mengenai trend terkini, penggalian brand atau produk, pemahaman model komunikasi target audience dalam ruang lingkup kecil (niche), serta optimalisasi media. Untuk itu, sebagai salah satu hal yang sedang trend dimasa kini, peneliti akan melakukan uji coba dalam pembelajaran pada mata kuliah digital advertising, dimana nantinya mahasiswa/i akan melakukan pemasaran produk melalui pembubuhan gimmick didalam setiap video produk yang akan mereka pasarkan, selanjutnya akan dilakukan perbandingan dari beberapa hasil untuk dapat membaca skema mana yang dirasa paling efektif dalam berkomunikasi pada sosial media TikTok, sekaligus dapat menjadi bahan analisa consumer behaviour lewat setiap hasil algoritmanya.

Media Sosial, TikTok, Gimmick, Komunikasi, Iklan, Perilaku Konsumen

• Yusaira Farhia, S.Sn., M.Sn.

• Meilani, S.Sn., M.Sn.

• Athaya Zahra, S.Sn., MA

• Farah Padma Poetry, S.Sn., M.Ds