Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai reaksi pasar terhadap adopsi IFRS ke dalam PSAK 50 dan 55 (Indonesia Standar Akuntansi Keuangan). Abnormal return dan volume perdagangan diasumsikan mewakili reaksi pasar. Penelitian ini menggunakan 9 sampel perusahaan di sektor keuangan yang masuk dalam indeks Kompas 100. Metodologi yang digunakan adalah metode longitudinal (event study) untuk meneliti adanya abnormal return dan volume perdagangan terkait dengan berita implementasi PSAK 50 dan 55 yang merupakan adopsi dari IFRS. Alat analisis yang akan digunakan adalah one-sample t-test untuk menguji abnormal return dan Wilcoxon untuk menilai volume perdagangan (uji non parametrik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar terhadap adopsi IFRS. Namun, reaksi ini hanya terjadi pada saat PSAK 50 dan 55 disahkan.