Abstract
Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Namun air yang diperoleh dari siklus air telah berubah dalam 10 tahun terakhir disebabkan adanya perubahan iklim. Akibat adanya pengaruh iklim dan musim jumlah air berfluktuasi dimana pada musim penghujan jumlah air melimpah sedangkan pada musim kering jumlah air sedikit. Perubahan iklim ini membuat perbedaan jumlah air antara musim kering dan hujan semakin besar. Namun kebutuhan air yang diperlukan manusia tidak bergantung musim tersebut sebagai contoh baik di musim kemarau maupun di musim penghujan penduduk tetap memerlukan air untuk mandi dan minum. Oleh karena adanya kontradiksi ini, perlu adanya pengelolaan air yang terpadu agar kebutuhan air yang ada dapat terpenuhi secara kontinu Dalam pengelolaan air yang terpadu perlu dilakukan sebuah analisis yang mendalam mengenai ketersediaan dan kebutuhan air dari wilayah atau lokasi yang ditinjau. Analisis ini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode namun salah satu yang sering digunakan adalah menafaatkan model ketersediaan air. Pada penelitian ini dimanfaatkan model NRECA dan HBV. Alasan pemilihan kedua model adalah model NRECA yang cukup sederhana memiliki akurasi yang baik serta parameter dari model HBV yang disesuaikan dengan kondisi fisik dari lokasi Dari proses analisis yang dilakukan diharapkan diperoleh kurva durasi debit pada sumber air dan dapat ditentukan apakah air yang tersedia mampu memenuhi kebutuh air yang diperlukan
Keywords
Ketersediaan air, NRECA, HBV, Kurva Durasi, Kebutuhan Air