Abstract
Sarkasme adalah penggunaan kata-kata yang biasanya digunakan untuk mengejek ataumengganggu seseorang, atau untuk tujuan humor. Sarkasme sebagian besar digunakan di jejaring sosial dan situs web mikroblog, di mana orang-orang mengejek atau mencela dengan cara yang mempersulit bahkan manusia untuk mengetahuiapakah yang dikatakan adalah apa yang dimaksudkan. Dalam aplikasi Pemrosesan Bahasa Alami seperti analisis sentimen dan penggalian opini, kegagalan untuk mengidentifikasi ucapan sarkastik akan membingungkan algoritma klasifikasi dan menghasilkan hasil yang salah. Beberapa penelitian tentang deteksisarkasmetelahmenggunakan algoritma pembelajaran yang berbeda. Namun, sebagian besar model pembelajaran iniselalu berfokus pada isiekspresisaja, meninggalkan informasi kontekstual dalam isolasi. Akibatnya, mereka gagal menangkap informasi kontekstual dalam ungkapan sarkastik. Selain itu, beberapa dataset yang digunakan dalam beberapa penelitian memiliki dataset yang tidak seimbang sehingga mempengaruhi hasilmodel. Berdasarkan hal tersebut, beberapa penelitian akan dilakukan untuk penanganan kalimat sarkasme yang lebih baik. Penelitian pertama kamiakan difokuskan pada peningkatan kinerja klasifikasi sarkasme menggunakan model deep learning kontekstual dan memanfaatkan augmentasi data yang menggunakan glove sebagai dasar penyisipan kata. Selanjutnya akan dilakukan penelitian mendalammengenai teknik augmentasi lain yang dapat meningkatkan kinerja klasifikasisarkasme. Dalampenelitian ini, teknik augmentasi yang diuji terbatas pada teknik yang telah memberikan hasil yang baik pada penelitian lain. Terakhir, eksperimen akan dilakukan dengan menggunakan arsitektur Generative Adversarial Network (GAN). Dalampenelitian ini, kamimenyediakanmodel generatif yang dapat menghasilkan kalimat sarkastik. Adapun model diskriminatif yang dihasilkan dalam penelitian ini akan dibandingkan dengan model yang dilatih dengan pendekatan augmentasi data. Penelitian akan dijalankan bersama dengan partner dari Universitas di Prancis, yaitu Universit de Reims Champagne-Ardenne.
Keywords
Sarkasme, Bahasa, Ekspresi, Deteksi Sarkasme, Model Bahasa Kontekstual, Augmentasi Data, Model Generatif