Abstract
Beton merupakan material bahan konstruksi yang terdiri dari campuran yang terdiri dari aggregat kasar, aggregat halus, semen dan air. Penggunaan material beton sering digunakan pada bangunan gedung, jembatan, dan bangunan air seperti bendungan. Untuk struktur bangunan yang dibangun dan terendam air seperti struktur bendungan diperlukan material beton yang mempunyai kinerja dari segi kekuatan dan kedap terhadap air. Penambahan suatu material additive yang berfungsi mengisi pori-pori beton diharapkan mampu mengurangi nilai permeabilitas dari beton. Dalam penelitian ini, akan dipergunakan material additive yang mempunyai sifat seperti mengkristalisasi suatu rongga menjadi material padat. Adapun merk dagang untuk material crystalline ini adalah xypex cair (berjenis admix C-1000 NF). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Adelia, 2017 memperoleh hasil dengan penambahan material kristaliasi, nilai kuat tekan beton mengalami penurunan. Hasil ini setelah dibandingkan dengan laporan yang dibuat oleh Farhad Nabavi dari Xypex Australia memberikan informasi yang berbeda, dimana penggunaan material crystalline dalam campuran beton dapat meningkatkan nilai kuat tekan beton sampai dengan 20%. Untuk itu, perlu dilakukan penyebab perbedaan dari nilai kuat tekan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Dari hasil identifikasi studi perbandingan parameter penggunaan material yang mempengaruhi nilai kuat tekan beton dan permeabilitas yaitu berat jenis aggregat kasar, penyerapan, dan komposisi penggunaan semen. Penelitian yang dilakukan oleh Farhad Nabavi, berat jenis aggregat kasar yang digunakan yaitu 2700 kg/m3 dan komposisi semen yang digunakan adalah 75% semen yang dicampur dengan 25% material fly ash. Untuk penelitian berikutnya, variasi penggunaan jenis aggregat kasar akan divariasikan berdasarkan tipe atau jenis batuan yang ada di Indonesia, dan ditambahkan parameter penyerapan dari masing-masing tipe batuan. Serta digunakan pula semen dengan komposisi 100%, komposisi semen 50% dan fly ash 50% sebagai material substitusi, dan komposisi semen 75% yang dicampur fly ash 25%. Untuk zat additive dengan material crystalline akan digunakan dengan porsentase 0,8% dari berat semen. Metode pencampuran beton (mix design) menggunakan SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Beton Normal. Dengan adanya penelitian ini akan diketahui pengaruh penggunaan jenis-jenis aggregat kasar, semen, fly ash, penggunaan porsentase material crystalline terhadap nilai kuat tekan beton dan permeabilitasnya.