SATREPS FY2026

Peluang Pendanaan Riset Kolaboratif Internasional: Program SATREPS 2026

Peluang riset kolaboratif melalui Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS), sebuah program kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang. Program ini merupakan bagian dari kerangka Official Development Assistance (ODA) yang mengedepankan riset berbasis solusi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan global.

Tujuan Program

SATREPS dirancang untuk:

  1. Mengatasi isu-isu global melalui penelitian bersama internasional.

  2. Memperkuat kapasitas riset di kedua negara, baik di tingkat individu maupun institusi.

  3. Mendorong pemanfaatan hasil riset secara nyata untuk kesejahteraan masyarakat.

Koordinasi Program

  • Pemerintah Jepang: Dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri (MOFA), JICA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi (MEXT), Japan Science and Technology Agency (JST) untuk topik non-kesehatan, dan Japan Agency for Medical Research and Development (AMED) untuk topik penyakit menular.

  • Pemerintah Indonesia: Dikoordinasikan bersama oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai mitra resmi dalam kerangka ODA.

Bidang Penelitian Prioritas

  1. Lingkungan dan Energi: Penelitian terkait perubahan iklim, konservasi ekosistem, energi berkelanjutan, dan pengendalian polusi.

  2. Bioresources: Penelitian mengenai produksi dan pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan (pertanian, perikanan, nutrisi, dll.).

  3. Pencegahan dan Mitigasi Bencana: Penelitian untuk mencegah dan mengurangi dampak bencana, meliputi fase pra-bencana, respons, hingga pemulihan pascabencana.

  4. Pengendalian Penyakit Menular: Penelitian yang relevan dengan kebutuhan negara berkembang (dikelola oleh AMED).

Skema Pendanaan dan Dukungan

  • Durasi proyek: 3 hingga 5 tahun.

  • Pendanaan utama sepenuhnya berasal dari Pemerintah Jepang melalui JICA dan JST/AMED.

  • Tidak ada dana yang diberikan langsung kepada peneliti atau institusi di Indonesia. JICA mendukung aktivitas di Indonesia (seperti perjalanan peneliti Jepang, peralatan, dan pelatihan), sementara JST/AMED mendanai tim peneliti Jepang untuk kegiatan di Jepang maupun di luar negeri.

  • Peneliti Indonesia dianjurkan untuk menyediakan dukungan pendamping, khususnya untuk kebutuhan operasional lokal.

  • BRIN menyediakan Skema RIIM Kompetisi sebagai potensi pendanaan pendamping, namun prosesnya bersifat kompetitif dan tidak otomatis diberikan.

Besaran Indikatif Dana

  • Pendanaan dari Jepang berkisar JPY 100–150 juta per proyek selama periode 3–5 tahun.

  • Dukungan pendanaan dari pihak Indonesia bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

Kesempatan Strategis bagi Peneliti Indonesia

Program SATREPS memberikan peluang yang sangat strategis untuk meningkatkan kolaborasi riset internasional, mendukung pengembangan keilmuan, serta menghasilkan inovasi yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui email : lppm@binus.edu