Cara Menerapkan Eco-Friendly dan Zero Waste Menuju SMEs dan Bisnis Model Startup
Dapat diketahui kegiatan Eco-Friendly dan Zero Waste ini dapat membantu dalam merawat bumi kita dari penggunaan alam yang berlebihan atau pun hal yang dapat merusak lingkungan alam kita, kerusakaan tersebut tidak terjadi dengan cepat akan tetapi perlahan-lahan dapat merusak sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi.
Kegiatan ini dapat diterpakan dalam bidang apapun yang menyangkut dengan penggunaan bahan alam kita. Salah satu bidangnya adalah Tourism, dalam bidang tourism tentu saja kegiatan Eco-Friendly dan Zero Waste dapat dilakukan penerapan seperti fasilitas atau produk – produk souvernir atau lainnya yang mendukung dan menggunakan bahan yang ramah dengan lingkungan.
Pada event ICEZ 2024 yanng diselenggarakan di Binus Bandung kita kedatangan tamu special yaitu Chidchanok Anantamongkolkul yang berasal dari Phukat Rajabhat University Thailand dan merupakan salah satu keynote speaker di ICEZ 2024 melalui via Zoom, beliau juga membawakan materi yang menarik dengan judul “Revolutionizing Tourism: Integrating Eco-Friendly Practices and Zero Waste Strategies into SME and Startup Business Models for a Sustainable Future”.
Sebagai pembuka dari sesi talkshow keynote speaker, beliau menjelaskan tipe binis apa saja yang dimiliki oleh Phuket. Beberapa contoh tourism yang memiliki relasi dengan SMEs dan startup terdiri dari:
- Hotel kecil dan guestshouses
- Operator tur
- Restoran dan layanan makanan
- Toko Cinderamata
- Layanan Transportasi
- Olahraga air dan penyedia aktivitas
Lalu dilanjutkan menuju bagian Eco-Friendly dan Zero Waste yang diharuskan. Seiring berjalannya waktu terdapat trend global beserta ekspetasi konsumen. Contohnya adalah berkembangnya permintaan untuk pariwisata yang berkelanjutan, seperti kewaspadaan dair lingkungan yang ada disekitar, tentu juga dengan preferensi konsumen, kemauan untuk membayar lebih, dan untuk membantu ekonomi negara maka diperlukannya sebuah dukungan untuk ekonomi lokal.
Berikutnya kita perlu juga untuk menggeserkan preferensinya menuju arah pengalaman Eco-Friendly dan Zero Waste, hal ini dapat menggantikannya dan diterapkan seperti akomodasi yang berbasis Eco Friendly, perjalanan Zero Waste, transportasi yang sustainable, dan di dukung juga dengan pengalaman otentik.
Lalu untuk memperkuatkan kegiatan ini, terdapat peraturan baru dan kebijakan yang mempromosikan keberlanjutan (sustainability) di negara Thailand. Berikut dibawah ini beberapa poin penting yang dapat diambil dari peraturan dan kebijakan di Thailand:
- Bio-Circular-Green (BCG) model ekonomi
- Inisiatif Thailand 4.0
- Insentif pajak untuk investasi penghijauan
- Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR)
Dengan penerapan peraturan baru ini kita dapat memanfaatkannya dengan baik untuk invoasi dan keunggulan kompetitif. Seperti diferensiasi pasar, penghematan biaya, peningkatan reputasi, dan inovasi yang mengejutkan.
Berikutnya kita masuk ke sesi proses intergrasi bisnis holistik, bagaimana cara kita untuk integrasikan Eco-Friendly dan Zero Waste terdapat di bawah berikut ini.
- Untuk sumber kita dapat bekerja sama dengan lokal dan pemasok berkelanjutan, dan dengan ini dapat dibuatnya sebuah produk-produk yang ramah lingkungan
- Untuk pengoperasian, kita dapat melakukan kegiatan efisien energi, manajemen sampah, dan konservasi air.
- Untuk Marketing, kita dapat melakukan promosi dari sisi sustainability, dan bersifat transparan publik lebih percaya.
- Untuk Layanan Pelanggan, contoh layanan yang akan diberikan seperti Eco-Friendly dan fasilitasnya, dan memberikan Edukasi pada sustainability.
Kita masuk ke sesi terakhir dalam pembahasan oleh beliau yaitu, Strategi inovatif dan teknologi.
Dapat dilihat gambar diatas berikut yang merupakan Cutting-Edge Technologies, Teknologi energi yang dapat diperbarui contohnya seperti, tenaga surya dan angin. Berikutnya material yang sustainable seperti plastik yang dapat diuraikan dan alternartif berbasis tanaman. Dan Teknologi pengurangan limbah termasuk juga landasan lingkaran ekonomi dan daur ulang Tingkat lanjut.
Berikutnya diatas gambar berikut merupakan deisng thinking untuk menerapkan sustainability. Dengan empati untuk mengertikan kebutuhan dari pemangku kepentingan, lalu kita definisikan masalah apa saja berdasarkan wawasan yang didapatkan, berikutnya kita mulai untuk mencari ide dari masalah yang sudah di dapatkan sebelumnya, selanjutnya mulai mengembangkan ide solusi prototipe dan mencoba untuk mengujikan protipenya.
Dan yang terkahir Pentingnya untuk mengintergrasikan Pelatihan Eco-Friendly dan Zero Waste. Dibawah berikut merupakan beberapa alasan dan benerfit yang di dapati untuk melakukan kegiatan ini.
- Melindungi Lingkungan, dengan mengurangi dampak negatif dalam sumber daya alami beserta ekosistem lingkungan.
- Benefit yang ekonomi, hal ini membimbing kita dalam penghematan biaya dan membuka kesempatan pasar baru.
- Tanggung jawab Sosial, dengan mendukung komunitas lokal dan mempromosikan pelestarian budaya.
- Keunggulan Kompetitif, kita dapat menarik kesadaran dari lingkungan para wisatawan dan meningkatkan reputasi merek.
- Kepatuhan Terhadap Aturan, kita dapat memastikan kepatuhan terhadap perkembangan standar dan peraturan dari lingkungan.