Dari Sampah Jadi Solusi: Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme

Halo semua pada article kali ini saya ingin membawakan tema yang lumayan menarik yaitu mengenai Pembuatan Eco Enzyme yang acara diadakan di Binus Bandung lantai 7 yang dibawakan oleh RIG SMEEI. Sebelum kita mulai dengan pembahasan kegiatan apa saja yang dilakukan, saya ingin bertanya kepada reader dari article ini. Apakah kalian pernah mendengar tentang Eco Enzyme? Jika kalian belum tahu maka saya akan menjelaskannya dengan singkat.

Apa itu Eco Enzyme? Eco Enzyme adalah sebuah cairan dari hasil fermentasi sampah sampah organic, contohnya seperti buah-buah yang sudah busuk dan sisa sayuran yang dicampurkan dengan air dan gula. Eco Enzyme ini memiliki beberapa enzim yang terdiri dari amilase, lipase, dan protease. Lalu, Eco Enzyme dapat diterapkan untuk menghasilkan produk yang dapat membantu kegiatan sehari-hari kita seperti, pengendali hama, pupuk organic, cairan untuk membersihkan rumah tangga, dan kita dapat juga membuat sabun batang dengan bantuan Eco Enzyme.

Lalu peran yang dimiliki oleh Eco Enzyme ini mempunyai dampak yang cukup baik terhadap lingkungan kita seperti, Dapat Menghemat uang, yang dimaksud dari ini adalah banyak sampah-sampah dapur yang kita buang sebelumnya dapat dimanfaatkan dan diubah sebagai pembersih organik, pestisida, dan pupuk organic. Kedua, dapat menjadi sebagai sumber nutrisi untuk Tanaman, dikarenakan eco enzyme dapat diubah menjadi asam nitrat yang merupakan hormon alami untuk membantu menutrisikan tanaman tersebut. Dan masih banyak dampak – dampak positif lainnya yang diberikan oleh eco enzyme.

Dari dampak tersebut kita dapat simpulkan bahwa Eco Enzyme memiliki pengaruh yang sangat positif terhadap lingkungan alam yang terdapat di sekitar kita dan dengan menerapkan Eco Enzyme kita dapat membantu melestarikan lingkungan alam kita lebih baik dengan menggunakan Eco Enzyme di kehidupan sehari – hari kita.

Dengan mengadakan acara ini yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Eco Enzyme kepada pengunjung serta mengajarkan mereka cara membuat Eco Enzyme. Secara tidak langsung Acara ini sudah mendukung beberapa Goals yang dimiliki dari United Nations mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) seperti, Good Health and Well-being, pembuatan eco enzyme ini menggunakan bahan-bahan yang alami, sehingga memberikan dampak yang baik untuk produk Kesehatan dan bersih bagi pengguna untuk kita.

Berikutnya, Sustainable Cities and Communities, dengan menggunakan Eco Enzyme yang sangat ramah pada lingkungan kita yang dapat berdampak pada keberlanjutan suatu kota. Selanjutnya, Climate Action, saat pembuatan eco enzyme ini diperlukan sebuah limbah organic yang menjadi bahan utama dalam membuatnya, dengan kegiatan ini otomatis kita sudah mendukung daur ulang limbah organik yang dapat mengurangi emisi karbon dan perubahan iklim.

Dan Industry, Innovation, and Infrastructure. Dengan adanya Eco Enzyme yang memiliki sebuah potensi besar dalam menciptakan inovasi-inovasi yang memiliki tujuan untuk menjadikan product yang Eco Friendly, dan inovasi tersebut dapat mendukung industri yang bergerak dalam bidang penghijauan agar dapat membuat produk-produknya lebih baik sehingga para konsumen dapat membeli produknya dan secara tidak langsung juga mendukung untuk mewujudkan Sustainable Development Goals.

Kembali menuju topik utama dari article ini, RIG SMEEI Binus Bandung mengadakan sebuah Event yang mengajarkan kita bagaimana proses pembuatan Eco Enzyme yang diadakan pada tanggal 16 Januari 2025, lalu para tamu yang menghadiri acaranya mendapatkan sebuah edukasi tentang Eco Enzyme seperti, Apa itu Eco Enzyme, Bagaimana cara membuatnya?, dan pengaruh apa saja yang diberikannya?. Materi tersebut akan dijelaskan dan dibahas lebih dalam oleh pembawa acara.

Dapat dilihat gambar yang ada diatas berikut, acara ini kedatangan tamu yang cukup banyak dan juga terdapat tamu dari luar negeri, sehingga acara Eco Enzyme yang diselenggarakan oleh RIG SMEEI Binus Bandung harus menggunakan bahasa English sebagai bahasa utamanya.

Selanjutnya kita masuk menuju bagian utama dari article ini untuk membahas kegiatan apa saja yang dilakukan oleh RIG SMEEI, dan Kegiatan tersebut akan dibahas dari opening sampai closing acara.

Sebelum acara dimulai para tamu dipersilahkan untuk berkumpul dan menempati duduk di salah satu ruangan pada lantai 7.

Gambar diatas berikut merupakan pembukaan dari acara ini yang dibawakan oleh presenter yang bernama bu Mulyani Kamagatri selaku ketua dari RIG SMEEI dan acara dari pembuatan Eco Enzyme ini.

Selanjutnya, dimulai sesi pemberian materi singkat oleh pembawa acara, seperti gambar diatas ini yang sedang menjelaskan apa itu Eco Enzyme.

Untuk membantu presenter utama, terdapat pembicara lainnya yang saling membagi ilmu materi yang dimiliki untuk dijelaskan menuju tamu tersebut. Dapat dilihat dari gambar diatas tersebut terdapat dua pembicara yang menjelaskan materi.

Berikutnya untuk mengakhiri sesi pertama, pembicara memberitahukan target pembuatan Eco Enzyme yang akan dilakukan selanjutnya merupakan pembuatan Sabun Batang dengan bantuan Eco Enzyme. Lalu presenter menampilkan video cuplikan dari proses pembuatan Eco Enzyme dengan tujuan agar pengunjung acara tersebut mendapatkan sebuah gambar bagaiaman cara proses kerja dari pembuatan Eco Enzyme.

Selanjutnya, sebelum memasuki ke kegiatan pertama, para tamu dan pengunjung pergi menuju diluar area kelas ruangan yang telah disiapkan 3 meja beserta bahan – bahan penting agar dapat melakukan proses pembuatan Eco Enzyme. Setiap meja akan dikelilingi oleh tamu yang jumlahnya sudah dibagi rata dan terdapat pembimbing yang akan mempraktikan? Dan mengawasi dalam proses pembuatan Eco Enzyme ini yang dilakukan oleh tamu.

Namun sebelum kegiatan dimulai para tamu diwajibkan memakai masker, kaca pelindung, apron, dan sarung tangan. Alat – alat ini dikenakan agar kita tetap bersih saat melakukan proses pembuatan Eco Enzyme.

Proses pembuatan Eco Enzyme ini pada kegiatan kali ini dibagi menjadi dua tahap yaitu, Tahap pembuatan cairan Eco Enzyme dari buah – buah yang sudah busuk dan tahap setelah penungguan sekitar 3 bulan.

Mungkin beberapa pembaca article ini bertanya mengapa diperlukan waktu tunggu sekitar 3 bulan?. Hal ini diperlukan agar Eco Enzyme tersebut memiliki kadar bau yang pas dan dapat dilakukan proses selanjutnya.

Setelah siap memakai alat-alat tersebut, setiap pembimbing dari masing – masing meja memberi instruksi kepada tamu untuk mengambil buah – buah dari plastik hitam yang sudah disediakan dan memotongnya dengan ukuran potongan yang cukup kecil. Hal ini diperlukan untuk kriteria langkah berikutnya.

Dan jangan lupa galon tersebut harus diisi air sekitar 60% dari kapasitas dan juga campurkan sebuah gula tipe apapun kecuali gula pasir.

Berikutnya potongan buah – buah tersebut akan dimasukan menuju galon yang sudah terisi dengan air dan akan dicampurkan dengan potongan buah.

Berikutnya seperti gambar yang ada diatas ini, setelah memasukan potongan buah menuju galon, galon tersebut akan dilakukan pengadukan sehingga buah dalam galon akan lebih merata.

Tahap pertama dari pembuatan Eco Enzyme telah siap, dan memasuki tahap kedua yaitu pendiaman galon yang berisi buah-buahan dengan air sekitar 3 bulan. Jika sudah siap mendiamkan galon tersebut maka air bekasnya akan diambil untuk dijadikan sebagai Eco Enzyme. Dan dapat disimpulkan tahap kedua ini membutuhkan waktu menunggu yang lama. Oleh karena itu sudah terdapat sample Eco Enzyme yang sudah jadi dan diberikan pada setiap meja.

Berikutnya terdapat beberapa bahan yang harus kita persiapkan terlebih dahulu sebelum memulai Tahap kedua. Bahan – bahan tersebut terdiri dari Coconut oil, Water, Eco-enzyme yang sudah jadi, dan NaOH. Tahap ini akan dimulai setelah Carian Eco Enzyme sudah siap ditunggu sekitar 3 bulan. Lalu kita harus menggunakan website soap calculator yang sudah di sediakan pada website di RIG SMEEI agar dapat melakukan kalkulasi dengan akurat dan pada website tersebut pengguna akan diberitahu formula-formula apa saja yang diperlukan.

Setelah kita sudah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dan sudah melakukan kalkulasi di soap calculator pada website RIG SMEEI. Kita akan memulai Langkah pertama untuk membuat sabun dari Eco Enzyme.

Pertama, kita akan melarutkan NaOH menuju air suling, dengan menambahkan NaOH menuju air, dan langkah ini tidak boleh dilakukan terbalik. Setelah itu kita akan mengaduk wadah tersebut sampai terlarut dengan sempurna. Dan kita perlu berhati – hati campuran NaOH dengan air akan membuat wadah menjadi sangat panas.

Berikutnya kita harus menunggu campuran NaOH tersebut agar menjadi lebih dingin. Selanjutnya kita akan menuangkan campuran NaOH menuju coconut oil sambil melakukan pengadukan. Teknik pengadukannya harus diikuti dengan penuangan campuran NaOH agar campuran tersebut dapat lebih merata dan pengadukan tersebut dilakukan sampai teksturenya lebih kental, kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar diatas berikut.

Lalu, diikuti dengan menambahkan cairan Eco Enzyme menuju wadah tersebut dan mengaduknya dengan perlahan-lahan sampai semuanya tercampur dengan baik.

Setelah itu, sediakan sebuah wadah cetakan dengan ukuran yang sedang seperti gambar diatas ini, lalu hasil pengadukan campuran pada langkah sebelumnya akan di tuangkan menuju cetakan yang sudah disediakan. Berikutnya kita perlu menunggu waktu selama 24 sampai 48 jam sehingga isi dari cetakan tersebut akan lebih keras. Lalu setelah proses tersebut kita akan membiarkan sabun batang tersebut di tempat yang dingin dan kering selama 4 sampai 6 minggu. Langkah ini sangat penting untuk dilakukan untuk membuat sabun menjadi lebih lembut dan tahan lama. Dan sabun batang Eco Enzyme siap untuk dipakai.

Lalu setelah kegiatan ini siap, semua tamu dan panitia kembali menuju ruangan awal untuk berkumpul dan melakukan kegiatan akhir yaitu sesi foto bersama yang diikuti oleh panitia dan para tamu yang ikut berpatisipasi dalam kegiatan acara pembuatan sabun Eco Enzyme.

Foto Bersama