UMKM Mendorong Ekonomi Saat Pandemi

Tidak bisa dipungkiri, saat pandemi COVID-19 yang berlangsung dari tahun 2020 hingga 2023 ekonomi di Indonesia sangat mengalami penurunan, UMKM yang berlangsung di Indonesia banyak yang mengalami kerugian bahkan banyak UMKM yang gulung tikar karena hasil pendapatan tidak menutup biaya operasional.

Peralihan ke Era Digital

Banyak UMKM yang beralih dari penjualan dengan membuka Toko secara Offline menjadi Online, pemindahan operasional dari Oflline ke Online bertujuan agar menutup biaya operasional, dimana biaya operasional Online terhitung jauh ketimbang dengan biaya operasional saat membukan Toko Offline, baik dari pembayaran listrik, karyawan, dan juga biaya operasional lainnya. Namun meskipun begitu UMKM masih bisa bertahan di pandemi COVID-19, bahkan semakin banyak UMKM yang buka melalui media sosial dan media online lainnya, sehingga perputaran ekonomi tidak berhenti, dan masih terus berlangsung.

Dikutip dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/40915/transformasi-digital-umkm-jadi-prioritas-penguatan-fondasi-ekonomi/0/berita “Peran UMKM sangat besar dalam pemulihan ekonomi nasional. Saat ini, terdapat 64,2 juta UMKM yang berkontribusi sebesar 61% terhadap PDB Indonesia. Dari sisi tenaga kerja, UMKM juga mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja di negara ini atau sekitar 119,6 juta orang. Meski demikian, baru sekitar 17,5 juta pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem digital dan memanfaatkan e-commerce.” Pemulihan setelah masa pandemi, sebagian besar tenaga kerja diserap oleh UMKM baik yang sudah masuk era digital maupun tidak, sehingga meningkatkan perekonomian dan juga menurunkan pengangguran yang berada di Indonesia ini.