Abstract
Kanker adalah salah satu penyakit yang menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yang menyebabkan kematian. Kanker payudara masuk kedalam kategori kelima penyebab kematian terbanyak di dunia. Salah satu tanaman herbal yang masih perlu dikembangkan sebagai obat kanker adalah tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme). Tanaman keladi tikus telah dihasilkan varietas mutan unggul yang jumlah dan jenis senyawa bioaktifnya lebih tinggi serta terdeteksi empat senyawa bioaktif baru menggunakan analisis GCMS dibandingkan dengan keladi tikus induk. Bagian tanaman mutan unggul keladi tikus yang digunakan adalah umbi. Ekstrak etanol umbi mutan unggul keladi tikus telah diujikan terhadap sel kanker MCF-7 (payudara) secara in vitro. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak dari mutan keladi tikus memiliki efek sitotoksisitas terhadap sel kanker MCF-7 dengan dosis IC50 yang jauh lebih rendah dengan efektifitasnya dan jauh lebih tinggi hingga 10 kali dibandingkan keladi tikus induk. Nilai dosis IC50 terhadap sel kanker MCF-7 pada ekstrak umbi mutan unggul keladi tikus KB 6-3-3-6 sebesar 1.60 µg/mL, sedangkan nilai IC50 dari ekstrak umbi keladi tikus induk sebesar 19.11 µg/mL. Morfologi sel kanker MCF-7 yang terpapar ekstrak umbi mutan unggul keladi tikus pada dosis IC50 menyebabkan terjadinya apoptosis dari sel MCF-7 dalam waktu 24 jam. Ekstrak umbi mutan unggul keladi tikus induk tidak menyebabkan terjadinya apoptosis pada sel kanker MCF-7 pada selang waktu 24 jam. Hasil fraksinasi etil asetat umbi mutan keladi tikus memiliki nilai IC50 sebesar 1.09 µg/mL. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat dari umbi mutan keladi tikus sangat berpotensi untuk ddikembangkan dan imanfaatkan sebagai obat kanker payudara. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan senyawa aktif murni dari umbi mutan unggul keladi tikus.