KEMBANGKAN APLIKASI BERBASIS ANDROID: KONTROL KESEHATAN KETERLIBATAN GURU (TECH)

Keunggulan guru bukan hanya sekedar contoh dari pengetahuan, sikap dan tindakan, tetapi juga keteladanan dalam hal menjaga diri baik fisik maupun psikis. Karena guru yang tertarik menjaga kesehatannya juga akan cenderung memperhatikan kesehatannya siswa dan menjadi panutan dalam menghasilkan perilaku sehat. Kesehatan psikologis guru sangat erat kaitannya dengan sumber stresor yang mempengaruhi profesinya.

Iklim sekolah dapat tercipta secara positif dan produktif bila guru mampu menjalankannya profesi secara optimal. Guru yang terlibat adalah guru yang keberadaannya selalu ada profesional karena kemampuannya untuk menjaga diri secara fisik dan psikis . Keterlibatan emosional terbukti menjadi indikator dinamika internal kondisi siswa itu berkontribusi terhadap keberhasilan dan keberhasilan siswa di sekolah karena guru yang terlibat akan berkehendak mengalami konektivitas tingkat tinggi dengan tugas pekerjaan mereka. Guru akan berusaha keras untuk mencapai tugas-tujuan terkait dengan definisi dan peran yang mengarah pada pencapaian kinerja tinggi. Karena itu, ada upaya untuk membangun kondisi guru dalam menjalankan profesinya dengan menjaga kondisi kesehatan baik fisik maupun psikis, khususnya di Indonesia sebagai negara yang memiliki berbagai kondisi demografi.

Upaya ini telah dilakukan sepanjang 2015 – 2017 dengan membangun perangkat pengajar Keterlibatan sesuai dengan konteks bahasa Indonesia disebut Keterlibatan Guru Indonesia Indeks (ITEI). ITEI merupakan instrumen yang digunakan untuk mendeteksi kondisi keterikatan guru di Indonesia. Namun melihat pentingnya peran kesehatan fisik dan psikis bagi guru dalam menjalankannya Profesi mereka, ITEI perlu dilengkapi dengan instrumen yang mampu mendeteksi kondisi tersebut. ITEI sebagai deteksi dini telah direalisasikan dalam aplikasi android, untuk itu diperlukan pengendalian diri yang familiar dalam keseharian para guru melalui gadgetnya.

Menurut statistik ‘kami bersosialisasi’, sebagian besar pengguna global menggunakan ponsel cerdas daripada pribadi komputer, dan telah meningkat 5% pada Januari 2016. Indonesia sendiri pada Januari 2017 pengguna smartphone didominasi oleh Android mencapai 71,6%. Mengenai data dan permasalahan yang selama ini terjadi Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penelitian ini mengusulkan untuk mengembangkan aplikasi android untuk mengontrol guru ITEI kesehatan. Dengan ini, guru akan mampu menangani konsepnya.

Konsep dasar pengendalian diri berpusat pada hati setiap guru yang terkait dengan masalah kesejahteraan. Semakin banyak guru yang bisa menjaga hati, maka keceriaan akan bisa meningkatkan secara keseluruhan kesehatan guru. Tidak ada kesehatan yang terwujud tanpa kesehatan mental. Gangguan mental akan memiliki berdampak pada gangguan fisik yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas pekerjaan. Walaupun Guru itu profesional, tetapi jika kemampuannya lemah dalam mengontrol fisik dan psikis, maka akibatnya guru akan secara pribadi menjadi tidak terlibat.

Untuk memaksimalkan keterlibatan guru dalam Indonesia membutuhkan media intervensi yang berfungsi sebagai suplemen elektronik yang dapat mengontrol sendiri melalui aplikasi berbasis android. Aplikasi tersebut kemudian disebut guru bahasa Indonesia Engagement yang kemudian dinamakan TEACHER ENGAGEMENT CONTROL OF HEALTH (TECH).

“Bagaimana sistem aplikasi TECH ?” Intervensi media merupakan terobosan baru bagi guru di Indonesia sebagai pelengkap Pendekatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah menilai kinerja dan kompetensi masing-masing guru secara berkala. Dan kedua penilaian itu tidak mengukur apa yang harus diukur. Melalui TECH ini, maka guru akan memiliki kemampuan untuk menilai dirinya sendiri, meningkatkan dirinya dan maju karena dirinya sendiri. Dan ini semua pada akhirnya menjadi patokan dalam bentuk Electronic Master Teacher Engagement Indonesia.

Kombinasi penelitian kualitatif dan kuantitatif yang dirangkum dalam metode neuroresearch menjadi dasar utama untuk penelitian ini. Metode ini juga dikombinasikan dengan pengembangan desain sistem TI untuk TECH yang meliputi desain server, database dan tampilan aplikasi Android TECH. Metode neuroresearch juga dilakukan untuk menemukan positioning aplikasi antar aplikasi serupa sehingga aplikasi ini memiliki lebih lengkap dan manfaat yang tepat dalam mendeteksi kondisi guru.

WHO menjelaskan bahwa tidak ada individu yang sehat jika tidak memiliki mental yang sehat. Mental kesehatan berkaitan dengan kondisi individu yang positif secara psikologis. Seseorang dikatakan dalam kondisi psikologis yang sehat mereka merasa sejahtera, memiliki kehidupan dan pekerjaan yang berkualitas serta tidak mengalami kebosanan dan kondisi kelelahan. Kesejahteraan subjektif memiliki beragam kategori yang mencakup beragam fenomena yang dapat terjadi berdampak positif pada kesehatan seseorang bahkan seumur hidup seseorang. Kesejahteraan subjektif lebih dari itu didominasi oleh kondisi psikologis individu secara subjektif begitu pula kualitas kerjanya kehidupan. Sebagai salah satu konsep dalam psikologi positif, kualitas kehidupan kerja merupakan suatu proses yang memungkinkan individu untuk berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam lingkungan kerja dan organisasi sehingga Ekspresi dapat menggambarkan nilai lingkungan dan humanistik yang terkait dengan pekerjaan seseorang pengalaman. Sebaliknya, kesehatan psikologis seseorang juga perlu dilihat dari sisi yang berbeda Perspektif salah satunya adalah kelelahan dan kebosanan dalam bekerja. Kelelahan dikaitkan dengan kelelahan fisik dan psikologis yang mempengaruhi masalah kesehatan dan produktivitas menurun.

Teacher Engagement Control of Health (TECH) adalah salah satu menu pendukung di Android ITEI. Ini akan membantu guru untuk mengontrol kesehatannya, dengan mengukur status penglihatan, pendengaran, tekanan darah, detak jantung, kapasitas paru-paru, laju pernapasan dan oksigen. Android ITEI adalah aplikasi client-server. Menerapkan penyeimbang beban di sisi server untuk membagi semua lalu lintas yang masuk mengkloning server secara merata. Dengan menerapkan load balancer akan membantu meminimalkan kegagalan di server sisi. Penelitian ini tidak hanya mengukur status kesehatan tetapi juga status psikologis secara subjektif kesejahteraan, kehidupan kerja yang berkualitas, kelelahan, dan kebosanan pekerjaan. Sebelum mengembangkan aplikasi, kami melakukan sebuah riset di google play store yang membandingkan aplikasi TECH blue print 3 yang serupa aplikasi tentang pengukuran kesehatan dan psikologis.

Guru diharuskan untuk login terlebih dahulu sebelum menggunakan TECH,dan mengisi formulir biodata. Data ini digunakan sebagai identitas guru.Proses aplikasi TECH guru status kesehatan saat mereka memasukkan data dengan menggunakan kamera dan layar smartphone.

Aplikasi Android TECH merupakan aplikasi yang dirancang dengan tujuan utama untuk meningkatkan kondisi psikologis pasien secara positif. Kondisi psikologis pertama kali diukur dengan menjawab banyak pertanyaan, dan menggunakan pengukuran yang diterjemahkan ke dalam algoritme tertentu akan ditampilkan hasil serta hal-hal terkait yang harus dilakukan. Untuk desain awal terdapat delapan menu utama yaitu ITEI, Vision, Blood Pressure, Heart Rate, Jadwal Insulin, Jadwal Pengobatan, Penjadwal Kunjungan Dokter, dan Sejarah. ITEI adalah menu utama aplikasi inilah yang berfungsi untuk mengukur kondisi psikologis. Kondisi psikologis ini diukur dengan menjawab banyak pertanyaan dimana desain awalnya. Pengguna akan diminta untuk menjawab pertanyaan yang jawabannya berada pada range 1 – 4. Jawaban tersebut akan diolah kembali untuk menunjukkan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kondisi psikologis pasien secara positif. Menu support yang tidak kalah pentingnya adalah Vision. Aplikasi ini juga didukung dengan pengukuran tekanan darah yang bisa dilakukan pada menu Blood Pressure, pengguna hanya perlu melakukannya tekan telapak ibu jari pada titik yang ditentukan di layar, pengukuran tekanan darah akan secara otomatis dilakukan dan menampilkan hasil.

Aplikasi TECH Android juga memiliki fungsi untuk mengukur detak jantung yang disebut Heart Rate.  Juga akan ditampilkan rekomendasi sesuai dengan hasil yang ditampilkan. Serta salah satu fitur yang tidak kalah pentingnya adalah History, menu ini akan mencatat semua kegiatan yang telah dilakukan dengan aplikasi mulai dari hasil penilaian yang dimiliki diperoleh sampai dengan jadwal kunjungan dokter yang dijadwalkan.

Aplikasi android TECH sangat penting karena realisasi guru yang terlibat dengan Profesi sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental. Setelah TECH dibandingkan dengan yang sudah ada aplikasi, ternyata aplikasi yang ada belum dilengkapi psikis test kearah pengukuran kesehatan mental. Berdasarkan perbandingan aplikasi yang ada, TECH terbukti lebih komprehensif dan dapat diimplementasikan untuk guru Indonesia dalam penilaian diri, berkembang itu sendiri berdasarkan sistem pakar.

Pekerjaan ini sebagian didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai mitra penelitian. Para penulis juga berterima kasih atas komentar dan saran yang membantu dari para pengulas, yang telah meningkatkan presentasi.

Buku Bacaan

[1] Schee C V and Gard M 2014 Healthy, happy and ready to teach, or why kids can’t learn from
fat teachers: the discursive politics of school reform and teacher health Crit. Public Health
vol. 24 2 pp 210–225
[2] Grayson J L and Alvarez H K 2008 School climate factors relating to teacher burnout: A
mediator model Teach. Teach. Educ vol. 24 5 pp 1349–1363
[3] Kahn W A 1990 Psychological Conditions of Personal Engagement and Disengagement at
Work Acad. Manag. J. VO – 33 4 p 692
[4] Skinner E, Furrer C, Marchand G and Kindermann T 2008 Engagement and disaffection in the
classroom: Part of a larger motivational dynamic? J. Educ. Psychol vol. 100 4 pp 765–781
[5] Christian M S, Garza A S and Slaughter J 2011Work Engagement: a Meta-Analytic Review and
Directions for Research in an Emerging Area Acad. Manag. no. September 2016
[6] KEMP S 2017 Digital in 2017: Global Overview – We Are Social
[7] Diener Diener-Subjective_Well-Being.pdf
[8] Prince M et al 2007 No health without mental health Lancet vol 370 9590 pp 859–877
[9] Sasmoko Y and Ying 2015 Construct Validity in NeuroResearch Adv. Sci. Lett vol 21 7 pp
2438–2441
[10] Sasmoko 2012 Metode Penelitian Eksplanatori-Konfirmatori, Edisi ke 11 (Jakarta)
[11] Fios F, Sasmoko and Gea A A 2016 Neuro-Research Method: A Synthesis Between
Hermeneutics and Positivism Adv. Sci. Lett vol. 22 9 pp 2202–2206
[12] Creswell J W 2012 Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative
and qualitative research vol. 4
[13] Seligman M E P, Steen T A, Park N and Peterson C 2005 Positive psychology progress:
Empirical validation of interventions Am. Psychol vol 60 5 pp 410–21
[14] Tov W and Diener E 1991 Subjective well-being pp 0–8
[15] Srivastava S and Kanpur R 2014 A Study On Quality Of Work Life: Key Elements & It’s
Implications IOSR J. Bus. Manag. Ver. I vol 16 3 pp 2319–7668
[16] Schaufeli W B and Bakker A B 2004 Job demands, job resources, and their relationship with
burnout and engagement: A multi-sample study J. Organ. Behav. vol 25 3 pp 293–315
[17] Diener E and Chan M Y 2011 Happy People Live Longer: Subjective Well-Being Contributes
to Health and Longevity Appl. Psychol. Heal. Well-Being vol 3 1 pp 1–43
[18] ProHealthSys Vital Signs Table
[19] Schaelicke L et al. 2011 A ‘cool’ load balancer for parallel applications Sc11 pp 1–11
[20] Handigol N and Seetharaman S 2009 Plug-n-Serve: Load-balancing web traffic using
OpenFlow Acm Sigcomm

Prof.Dr. Ir Sasmoko, M.Pd