PERANCANGAN APLIKASI INDEKS KETERLIBATAN GURU INDONESIA (ITEI) BERBASIS ANDROID

Upaya pengembangan guru di Indonesia telah diupayakan dengan baik oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dasar untuk mengembangkan pembinaan tersebut Upaya tersebut diawali dengan pengukuran kinerja dan uji kompetensi guru setiap tahun. Tapi jika kita melihat pelaksanaan pengukuran, ada kecurigaan bahwa pengukuran kinerja hanya berisi soal-soal yang mengukur suatu norma yang seharusnya dilakukan oleh guru, tetapi tidak dilakukan mengukur kinerja setiap guru apa yang harus dilakukan (proses) melalui standar yang ditetapkan.

Hal yang sama juga berlaku dalam hal mengambil pendekatan dalam mengukur kompetensi guru. Dalam memeriksa kompetensi yang rutin dilakukan oleh pemerintah, ditengarai itu adalah uji coba guru Kompetensinya sebatas menguji penguasaan teori pembelajarannya, bagaimana menjadi guru, bagaimana menjalankannya profesi sebagai pendidik, cara mengajar, dan lain-lain.

Uji kompetensi guru tidak diukur untuk mengukur aspek kapasitas ilmu yang diajarkan bidang dan kualifikasinya sebagai guru dan pendidik . Memang hasilnya tentang pengukuran kinerja dan kompetensi guru di seluruh Indonesia yang telah yang menjadi dasar pelaksanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk memberikan tunjangan profesi pendidik kepada guru. Pengukuran tampaknya menjadi beban tambahan bagi guru, sehingga tidak meningkatkan kapasitas, tetapi menurunkan kapasitas guru. Mengukur profil guru Indonesia melalui kinerja dan instrumen kompetensi adalah konsep dan langkah yang baik, tetapi jika konsepnya top down akan menjadi berat beban bagi semua aktor baik pemerintah maupun guru itu sendiri.

Indeks Keterlibatan Guru Indonesia merupakan instrumen yang memberikan alternatif baru dengan pendekatan pengukuran guru sebagai orang dewasa adalah untuk membangun pengukuran diri melalui evaluasi diri sebagai wujud memanusiakan manusia dewasa. Pada dasarnya, orang dewasa yang bekerja sebagai guru-pendidik, dalam dirinya sendiri, dimanapun gurunya berada, apa keberadaannya, merupakan wujud dari totalitas profesinya sebagai seorang pendidik. Karakter kebangsaan yang dilandasi nilai-nilai Pancasila dan menunjukkan dirinya sebagai guru yang tidak hanya sebagai pemimpin di sekolah dan tugas daerah tetapi dirinya sebagai guru di seluruh Indonesia.

Pendekatan Aplikasi berbasis ITEI inilah yang memungkinkan para guru untuk introspeksi profesi mereka, yang pada akhirnya meningkatkan apa yang harus dilakukan guru untuk kemajuan mereka profesi, kinerja, kompetensi, serta kepemimpinannya yang mencerminkan guru Indonesia. Bentuk dari introspeksi diri tidak hanya menunjukkan skor atau nilainya tetapi Aplikasi ITEI dikembangkan sesuai dengan saran intervensi melalui kecerdasan buatan yang berfungsi untuk membantu guru dalam mengembangkan diri sesuai prioritas.

ITEI Apps merupakan representasi dari pesatnya perkembangan teknologi informasi yang mempengaruhi jalannya manusia mengumpulkan, mengolah, dan membagikan informasi mereka sebagai guru / pendidik kepada masyarakat luas. Ini Pertumbuhan ini didukung oleh penerapan Internet di hampir semua aktivitas guru di seluruh Indonesia. Ini termasuk mendukung mobilitas dengan pemesanan online yang tersedia seperti Uber, dan Grab atau Seperti pada penelitian yang menggunakan teknologi informasi untuk memudahkan pencarian kos. Jika mengacu pada statistik yang dapat diturunkan dari aktivitas pengguna Internet didominasi oleh pekerja / pengusaha sebanyak 82,2 juta (62%) dari total 132,7 juta pengguna internet di Indonesia pada 2016. Internet diakses lebih besar di smartphone daripada yang lain. Total smartphone internet 89,9 juta (67,8%). Mengacu pada data yang ditampilkan pada sejak 2011 smartphone dengan operasi Android sistem adalah sistem operasi yang paling banyak dijual di pasar.

Teknologi informasi juga digunakan dalam bidang pendidikan yang dalam penelitian ini menitikberatkan pada pemanfaatannya teknologi informasi untuk pembuatan profil guru Indonesia untuk melihat tingkat keterlibatan guru Berdasarkan penelitian guru yang terlibat terbukti mampu menghasilkan siswa yang terlibat dan memiliki prestasi yang baik. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan informasi teknologi dalam mengumpulkan data dari setiap guru dari seluruh Indonesia, melakukan pengolahan data di sesuai dengan tolok ukur ITEI, dan mendistribusikan dan menampilkan hasilnya kepada guru. Diproses Data juga digunakan oleh pihak terkait sebagai ukuran keterikatan guru berdasarkan sekolah, kota, hingga tingkat provinsi. Namun penelitian ini hanya akan fokus pada perancangan aplikasi Android ITEI yang akan dijadikan dan dibangun.

Proses pengukuran keterikatan guru bahasa Indonesia masih dilakukan secara manual dan tidak bisa menjangkau semua guru Indonesia. Jika Anda ingin membuat pengukuran keterlibatan guru, biasanya hanya itu dilakukan jika ada pertemuan guru tingkat tinggi nasional atau pertemuan guru khusus. Proses ini memakan waktu lama, Hal ini karena yang pertama masih dilakukan dengan cara mengisi kuisioner pada kertas yang akan diolah dan pengolahan datanya membutuhkan waktu yang lama, kedua geografis indonesia yang luas sehingga dibutuhkan biaya dan penjadwalan yang tepat saat akan melakukan pengumpulan data, ketiga validasi data masih manual dengan melakukan pengecekan data satu per satu. Oleh karena itu diperlukan aplikasi yang dapat mengakomodasi keterlibatan guru pengukuran kebutuhan dengan memecahkan masalah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mencatat ada 2.926.565 orang guru tersebar di 216.666 sekolah di seluruh Indonesia [19]. Butuh waktu lama untuk mengumpulkan data dan profil di seluruh guru. Dengan adanya aplikasi ITEI berbasis Android akan memudahkan dalam mengumpulkan data dari semua guru dan dengan kapasitas server yang tinggi akan melakukan proses dengan baik dan benar.

Aplikasi ITEI dikembangkan berdasarkan enam dimensi utama ITEI, yaitu dimensi positif dimensi psikologi, dimensi pendidikan positif, dimensi kinerja yang baik, dimensi dimensi kompetensi guru, dimensi karakter bangsa, dimensi nasionalisme keterlibatan kepemimpinan. Setiap dimensi ITEI memiliki indikator dan setiap indikator memiliki item. Barang ini akan disajikan dalam bentuk kuis penilaian kepada guru, dimana guru akan memberikan jawaban mengikuti skala likert (1- 4-) untuk setiap pertanyaan.

Otentikasi digunakan sebagai identitas setiap guru. Guru diharuskan masuk menggunakan google akun yang secara default digunakan pada smartphone Android, Gambar 2a. Setelah masuk, guru kemudian diminta mengisi data diri berupa asal sekolah, lokasi sekolah, status pendidikan dan pekerjaan status, Gambar 2b. Namanya, hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan data guru dan kenyamanan saat mengisi daftar pertanyaan.

Data diri guru, jawaban angket, dan hasil pengolahan data akan disimpan di database. Basis data yang digunakan adalah basis data relasional yaitu MySQL. Pemilihan database ini karena Aplikasi Android ITEI membutuhkan penyimpanan data dalam tabel terstruktur. Setiap data memiliki identitas khusus dimana nilainya tidak boleh sama dengan data lainnya, identitas ini disebut dengan primary key. Data serupa akan dikelompokkan dalam tabel yang sama. Ketika satu tabel membutuhkan tabel lain untuk dua tabel itu akan berkomunikasi menggunakan kunci asing di tabel tujuan.

Hasil pengolahan data yang dilakukan di server kemudian dikirim kembali ke smartphone Android setiap guru. Aplikasi di Android akan menghasilkan grafik profil diri sendiri, Gambar 2d. Setiap poin mewakili enam dimensi ITEI, dan hasil yang diperoleh akan ditampilkan secara rata-rata nilai setiap tulang rusuk. Selain untuk tampilan profiling, dalam perhitungan ITEI juga ditampilkan kesimpulan-kesimpulan itu dapat diambil dari hasil perhitungan tersebut.

Penelitian saat ini hanya berfokus pada perancangan arsitektur aplikasi ITEI termasuk perancangan server, database, dan tampilan aplikasi Android ITEI. Penelitian ini mengikuti metode waterfall pengembangan. Air terjun adalah model pengembangan aplikasi sekuensial. Tahapannya terdiri definisi persyaratan, desain sistem dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem, serta pengoperasian dan pemeliharaan. Motif air terjun memastikan kebutuhan perangkat lunak yang akan dikembangkan didefinisikan dengan baik, jelas dan setiap urutan dikerjakan secara berurutan. Cara ini cukup mudah untuk menerapkan dan didokumentasikan dengan baik.

Desain didasarkan pada studi literatur dari berbagai sumber menggunakan teknik yang sama dengan penelitian ini. Dari lima tahapan dalam air terjun dilakukan penelitian tentang hal ini kertas hanya sampai pada tahap kedua, desain sistem dan perangkat lunak. Definisi kebutuhan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dengan terlebih dahulu memvalidasi pertanyaan kuesioner sebanyak 165 pertanyaan dengan pilihan jawaban 1 – 4. Dari 165 pertanyaan divalidasi ke ahlinya bidang pendidikan dan guru berprestasi, maka dihasilkan dua puluh delapan soal final kuesioner, yang dikelompokkan menjadi indikator dan dimensi. Pada tahap ini juga ditentukan indeks pembobotan masing-masing dimensi dan indikator, yang akan menentukan bagaimana pengolahan data dan guru kesimpulan profiling. Tahap kedua adalah pengumpulan kebutuhan yang terkait dengan aplikasi. Berdasarkan Rekapitulasi data pada diperlukan aplikasi client server yang dapat mengatur semua data dan tampilan membuat profil hasil tanpa risiko server down. Pada tahap ini juga disimpulkan bahwa guru mampu hanya melakukan pembuatan profil satu kali, menggunakan identitas tertentu, tidak termasuk Nomor Master atau Nomor Master Nama. Dengan menggunakan identitas ini guru dapat login ulang dan melihat hasil pembuatan profil di kemudian hari.

Desain sistem dan perangkat lunak adalah tahap desain dari arsitektur sistem ITEI dan perangkat lunak secara keseluruhan. Arsitektur sistem ITEI mengikuti Gambar 2a, dimana setelah guru menyelesaikan data kuisioner tidak langsung dikirim ke server, tetapi harus terlebih dahulu melalui load balancer. Muatan balancer akan membagi rata semua lalu lintas yang masuk ke setiap server dan setiap server akan mengakses yang sama database. Desain selanjutnya adalah desain database. Database ini memiliki delapan belas tabel yang saling berhubungan menggunakan kunci tertentu. Software ITEI berupa Android.

Aplikasi Android ITEI dikembangkan untuk memfasilitasi pengukuran guru Indonesia keterikatan. Kuesioner akan dikelompokkan menjadi enam kelompok dimensi. Guru diminta menjawab setiap pertanyaan dengan memilih antara 1-4. Di server akan dilakukan pengolahan jawaban dengan pengelompokan jawaban berdasarkan dimensi. Aplikasi server ITEI akan menghitung nilai rata-rata yang dihasilkan di setiap dimensi. Aplikasi server ITEI mengirimkan dua nilai analitik ke aplikasi Android ITEI; Pertama, hasil akhir setiap dimensi akan digunakan sebagai nilai yang akan ditampilkan pada bagan self-profiling seperti terlihat pada gambar 3d, diperoleh dua hasil analisis naratif dengan memetakan nilai akhir dari dimensi dimana jika nilai perhitungan mendekati empat maka Tingkat keterlibatan guru Pada dimensi semakin positif.

Aplikasi Android ITEI akan memudahkan proses pengumpulan data keterikatan guru Indonesia Tanpa batasan geografis karena aplikasi Android ITEI dapat diakses dimanapun dan datanya pemrosesan dapat dilakukan selama smartphone memiliki koneksi Internet. Pemrosesan data pada server akan lebih mudah dan lebih cepat dengan load balancer. Dengan bantuan alat ini akan meminimalkan terjadinya kegagalan pemrosesan server. Hasil data yang dikumpulkan dari semua guru Indonesia bisa digunakan oleh stakeholders sebagai pertimbangan untuk pengembangan guru Indonesia. Namun, untuk Perkembangan selanjutnya perlu diperhatikan juga untuk menjangkau para guru yang belum menggunakan smartphone Android. Selain itu, stress testing diperlukan untuk membuktikan ketahanan load balancer dalam memproses banyak data secara bersamaan, untuk memastikan bahwa server memenuhi syarat untuk penggunaan nasional.

Pekerjaan ini sebagian didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai mitra penelitian. Penulis juga berterima kasih atas komentar dan saran bermanfaat dari pengulas, yang telah memperbaiki presentasi.

Buku Bacaan

[1] D J P M P dan T K Kementerian Pendidikan Nasional 2011 Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Guru.
[2] Pemerintah RI 2005 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, Prod. Huk. p 54.
[3] Darling-Hammond L 2000 How teacher education matters, J. Teach. Educ. 51 pp 166–173.
[4] Seligman M E P, Steen T A, Park N and Peterson C 2005 Positive psychology progress:

Empirical validation of interventions., Am. Psychol. 60 pp 410–21.
[5] Seligman M E P and Csikszentmihalyi M 2000 Positive psychology: An introduction, Am. Polit.
Sci. Rev. 55 pp 5–14.
[6] Seligman M E P, Ernst R M, Gillham J, Reivich K and Linkins M 2009 Positive education:
positive psychology and classroom interventions Oxford Rev. Educ. 35 pp 293–311.
[7] Norrish J 2013 An applied framework for Positive Education, Int. J. Wellbeing 3 pp 147–16.
[8] Koopmans L, Bernaards C M, Hildebrandt V H, Schaufeli W B, de Vet Henrica C W and van
der Beek A J 2011 Conceptual Frameworks of Individual Work Performance, J. Occup.
Environ. Med. 53 pp 856–866.
[9] Koopmans L, Bernaards C M, Hildebrandt V H, Van Buuren S, Van der Beek A J and De Vet H
C W 2013 Development of an individual work performance questionnaire, Int. J. Product.
Perform. Manag. 62 pp 6–28.
[10] Yusoff R B, Ali A and Khan A 2014 Assessing reliability and validity of job performance scale
among university teachers J. Basic Appl. Sci. Res. 4 pp 35–41.
[11] Manalu S R, Wibisurya A, Chandra N, Oedijanto A P and Service A W 2016 Development and
Evaluation of Mobile Application for Room Rental Information With Chat and Push
Notification pp 7–11.
[12] Data Statistik Pengguna Internet Indonesia Tahun 2016 Pembicara Internet Marketing SEO |
Konsultan.
[13] Total Jumlah Pengguna Smartphone Seluruh Dunia – ET Studios Jogja. .
[14] Xu Q, Erman J, Gerber A, Mao Z M, Pang J and Venkataraman S 2011 Identifying Diverse
Usage Behaviors of Smartphone Apps.
[15] Cardwell M E 2011 Patterns of Relationships Between Teacher Engagement and Student
Engagement, Fish. Digit. Publ.
[16] Basikin 2007 Vigor, Dedication and Absorption: Work engagement among secondary school
English teachers in Indonesia, AARE Int. Conf. Perth, Aust. 27-28 Novemb. 2007 pp 25–29.
[17] Burns A 2010 Teacher engagement in research: Published resources for teacher researchers
Books from regional locations Gregory Hadley (ed.). Action research in action, Singapore:
SEAMEO Regional Language Centre (2003). Pp. iv + 54. ISBN 9971-74-081-8. Gertrude
Tinker , Lang. Teach. 43 pp 527–536.
[18] Timms C and Brough P 2013 I like being a teacher J. Educ. Adm. 51 pp 768–789.
[19] K. Pendidikan dan Kebudayaan, Rekapitulasi Data Pokok Pendidikan Nasional. .
[20] McKinnon R I 2014 Money and Capital in Economic Development The Canadian J. of Econ. 7
pp 333–335.
[21] Wang R, Butnariu D and Rexford J 2011 OpenFlow-Based Server Load Balancing Gone Wild
Into the Wild : Core Ideas pp 1–6.
[22] Sarood O and Kale L V 2011 A cool load balancer for parallel applications Sc11. pp 1–11.
[23] Amazone W S AWS | Elastic Load Balancing – Cloud Network Load Balancer. .
[24] Handigol N and Seetharaman S 2009 Plug-n-Serve: Load-balancing web traffic using
OpenFlow, Acm Sigcomm.
[25] Whitten J L and Bentley L D 2007 System Analysis and Design Methods 7th- Whitten &
Bentley.pdf.
[26] Verma J, Bansal S and Pandey H 2014 Develop Framework for Selecting Best Software
Development Methodology Int. J. Sci. Eng. Res.5 pp 1067–1070.
[27] Balaji S 2012 Waterfall vs. V-Model vs. Agile: A comparative study on SDLC Int. J. Inf.
Technol. Bus. Manag. 2 pp 26–30.
[28] Pressman R S 2009 Software Engineering: A Practioner’s Approach.
[29] Sommerville I 2010 Software Engineering.

[30] Hong J C, Hwang M Y, Liu M C, Ho H Y and Chen Y L 2014 Using a ‘prediction-observation-
explanation’ inquiry model to enhance student interest and intention to continue science learning predicted by their Internet cognitive failure, Comput. Educ. 72 pp 1–11.
[31] Dayer L, Heldenbrand S, Anderson P, Gubbins P O and Martin B C 2013 Smartphone
medication adherence apps : Potential benefits to patients and providers.

 

 

 

 

Prof.Dr. Ir Sasmoko, M.Pd