EVALUASI DIAGNOSTIK KUALITAS DOSEN DALAM PROSES BELAJAR DI “NEW PRIVATE HIGHER LEMBAGA PENDIDIKAN ”DI TANGERANG, INDONESIA

Di perguruan tinggi, kualitas proses pembelajaran sangat penting terutama pada tahap awal institusi pembentukan. Banyak dosen yang baru direkrut yang hanya memiliki pengalaman terbatas tentang bagaimana melakukan pembelajaran yang baik.Penelitian ini memberikan evaluasi diagnostik kualitas perkuliahan di sebuah universitas di Tangerang bertujuan untuk menemukan Kualitas pembelajaran dosen pada Perguruan Tinggi Baru di Kabupaten Tangerang dan menentukan kualitas dosen dan proses pembelajarannya.

Metode yang digunakan Neuroresearch yaitu Kualitatif dan Kuantitatif. Kemudian untuk pengumpulan data menggunakan angket yang diisi oleh siswa untuk semua Pelajaran semester 2 dan menggunakan model Skala Likert dengan rentang data 1 sampai 5. Hasil penelitian menemukan bahwa Pengajar pada “Perguruan Tinggi Baru” di Kabupaten Tangerang cenderung memiliki kualitas yang tinggi. Pengajar yang mengajar selama dua semester merupakan faktor pengetahuan dosen yang luas. Faktor ini bisa meningkat karena kemampuan dosen dalam menanamkan nilai-nilai universitas.

Implikasi dari penelitian ini: Dosen dapat menggunakan umpan balik pada penelitian untuk meningkatkan kinerja mereka di institusi pendidikan tinggi yang baru. Dosen juga harus Memiliki pengetahuan yang luas, kemampuan berkomunikasi yang baik dengan siswa, serta memiliki rasa kebangsaan dan dedikasi kepada Indonesia.

Buku Bacaan

1. A. A. F. Abari, M. H. Yarmohammadian, and M. Esteki, Procedia Social and
Behavioral Sciences 15, 2299 (2011).

2. Darling-Hammond, Center for American Progress (2010).

3. S. Dogan and B. Aydin, African Journal of Business Management 6, 2107
(2012).

4. R. Haveman and T. Smeeding, The Future of Children 16, 125 (2006).

5. F. Khodayari and B. Khodayari, Interdisciplinary Journal of Research in
Business 1, 38 (2011).

6. H. Kim and M. J. Hannafin, Elsevier Computers and Education 57, 1378
(2011).W. L. Neuman, Social Research Methods, Qualitative and Quantitative
Approaches, 4th edn., Allyn and Bacon, USA (2000).

8. M. L. Niess, Journal Educational Computing Research 44, 299 (2011).

9. Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta (2003).

10. Republik Indonesia Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, Jakarta (2005).

11. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,
Jakarta (2014).

12. A. Sanusi, Jurnal Bisnis Darmajaya 01 (2013).

13. Sasmoko, Penelitian Eksploratori, Eksplanatori Dan Konfirmatori (neurore-
search), Media Plus, Jakarta (2013).

14. Sasmoko and D. Anggriyani, Neuroresearch: A model of research method,
Proceedings of 1st International Conference on Educational Studies (2015).

15. Sasmoko and Y. Ying, Construct validity in neuroresearch, Proceedings of
International Conference on Education (ICOED) (2015).

16. R. Thanki, Journal of The Regional Studies Association 33, 84 (1999).

17. M. Yahya, Dasar-Dasar Penelitian Metodologi Dan Aplikasi, PT Pustaka Rizki
Putra, Semarang (2010).

18. M. H. Yarmohammadian and M. R. Haeri, Quality in higher education via
accreditation, First International Conference on Management, Banglore, India,
December (2003).

19. M. H. Yarmohammadian, Quality in Higher Education, Encyclopedia of Higher
Education, Ministry of Science, Research, and Technology, Tehran, Iran
(2004).

20. M. H. Yarmohammadian, S. Bahrami, and F. Abari, Educational Administration
and Planning, Health Management and Economic Research Center, Isfahan
University of Medical Sciences, Isfahan (In Persian) (2008).

Prof.Dr. Ir Sasmoko, M.Pd