Bagaimana Kualitas Pelayanan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Kelompok Anak Pemulung KEJAR SIWALI

PROJECT: Survey Pelayanan Kualitas

Dari DPPAPPPemprov DKI Jakarta 

Bagaimana Kulaitas Pelayanan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Kelompok Anak Pemulung KEJAR SIWALI

  1. Analisis Situasi

Kejar Siwali merupakan singkatan dari Kelompok Belajar Silaturahim Warga Alfa Indah. Kejar Siwali memiliki kegiatan berupa pemberian pengajaran gratis kepada anak anak kurang mampu (dengan latar belakang orang tua mereka pemulung, satpam, buruh dan pekerja kasar lainnya) di lingkungan sekitar Alfa Indah, Joglo yang diselenggarakan setiap hari Minggu. Kegiatan ini didukung oleh 3 RW yaitu RW 05 Joglo, RW 07 Joglo dan RW 07 Petukangan Utara. Kegiatan ini telah berlangsung selama 4 tahun lebih (berdiri 15 Desember 2013). 

Para peserta didiknya berjumlah 84 orang dengan kegiatan fokus pada belajar Bahasa Inggris dan Matematika, kegiatan berlangsung dalam dua sesi yaitu jam 8 sd 10 dan jam 10 sd 12 dibagi berdasarkan usianya. Mereka terus bertumbuh secara usia, tahun ini ada dua orang yang mulai menginjak SMA. Mereka tidak hanya butuh pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Dibutuhkan keterampilan lain diantaranya adalah keterampilan komunikasi speerti penggunaan media social, public speaking dan pengembangan diri untuk mencapai masa depan yang lebih baik dari orang tuanya.

Hasil penelitian RIG Cross Cultural Communication (RIG CrossComm) Binus University tahun 2017 membuktikan bahwa anak pemulung dan anak jalanan biasanya menjadi orang dewasa yang hidup di jalanan lagi, yang kemudian melahirkan anak jalanan lagi. Terus berlangsung dari waktu ke waktu tanpa perubahan masa depan yang lebih baik. Dibutuhkan perubahan agar mereka tidak terjebak dalam rantai kemiskinan dari generasi ke generasi di dalam keluarganya.

  1. Permasalahan

Program kejar Siwali selama ini hanya berpusat pada pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris saja sehingga belum memotivasi para peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya sampai ke tingkat perguruan tinggi. Kegiatan belajar cenderung monoton walaupun mereka ada kegiatan rekreaksi ke Taman Mini dan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, namun mereka tidak diberi bekal keterampilan lain seperti Keterampialan Ilmu Komunikasi.

Proses belajar yang disampaikan kepada para remaja oleh para mahasiswa Binus Jurusan Komunikasi dianggap akan lebih efektif karena persamaan usia. Dengan demikain dibutuhkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari mahasiswa kepada kelompok remaja  Kejar Siwali ini.

  1. Secara praktis membuktikan bahwa potensi dapat tumbuh dari remaja sekalipun tumbuh dari keluarga kurang mampu
  2. Secara umum dapat menjadi role model bagi masyarakat lain agar para akademis mampu memberdayakan masyarakat kurang mampu secara ekonomi untuk bangkit dari kemiskinannya.

METODE:

  1. Tempat dan waktu

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini ada di perumahan Alfa Indah Joglo, salah satu yang akan digunakan adalah Sport Club, yang memiliki lapangan tenis. Disamping lapangan tenis: ada bangunan (agak masuk ke dalam) yang  merupakan tempat belajar anak anak dan remaja Kejar Siwali. Kegiatan ini didukung oleh 3 RW di Perumahan Alfa Indah, yaitu RW 05 Joglo, RW 07 Joglo dan RW 07 Petukangan Utara.

Waktu kegiatan adalah setiap Sabtu dan Minggu Mulai dari 22 Juli sd 25 Agustus 2018.

  1. Sasaran

Remaja kurang mampu (dengan latar belakang orang tua mereka pemulung, satpam, buruh dan pekerja kasar lainnya. Mulai siswa kelas 5 SD sampai dengan 3 SMA/SMK, jumlahnya ada 84 orang.

  1. Jenis Kegiatan
  2. Pelatihan keterampilan bermedia social dan motivasi Pengembangan DIRI
  3. Memberi motivasi untuk meraih masa depan dengan semangat meraih pendidikan  tinggi
  4. Sharing heart to heart dari Remaja ke remaja
  5. Pertunjukan seni atau olah raga sesuai kemampuan remaja Kejar Siwali
  6. Teknik Kegiatan

Membuat pertemuan di hari Sabtu dan Minggu pada saat para remaja ini tidak ada kegiatan menjadi pemulung dengan orang tuanya. Kegiatan dilaksanakan sesuai kesepakatan dengan pengelola Kejar Siwali.

Kegiatan pelaksanaan adalah pelatihan kepada target sasaran yang terdiri dari 84 anak dari keluarga pemulung. Mereka akan dibina oleh empat mahasiswa jurusan Komunikasi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Hari kegiatan disesuaikan dengan hari senggangnya mereka yaitu hari Sabtu dan Minggu Mulai tanggal 22 Juli sampai dengan 25 Agustus 2018.

Sesuai informasi pihak Kejar Siwali, tidak ada struktur organisasi formal. Namun dalam kegiatan ini, terlibat dua pihak yaitu Binus University dan Kejar Siwali. Pihak Binus terdiri dari seorang dosen (Dr. Ulani Yunus) dan 4 orang mahasiswa (Yuni Ayu, Dian Yuni, Dimas, Fuguh), Sedangkan koordinator Kejar Siwali adalah Willy Sinardi yang dibantu dengan timnya.